BOLASPORT.COM - Kapten Liverpool, Jordan Henderson, bisa menggadaikan loyalitas setelah ditawari gaji hingga lima kali lipat oleh klub Liga Arab Saudi.
Godaan gaji besar dari Liga Arab Saudi akhirnya tiba di hadapan Jordan Henderson.
Selama enam bulan terakhir, klub-klub dari Liga Arab Saudi memang mengincar bintang sepak bola dari Benua Eropa.
Mereka sudah berhasil menggoda nama-nama seperti Karim Benzema, N’Golo Kante, dan Marcelo Brozovic.
Isu Jordan Henderson pindah ke Liga Arab Saudi mulai bergaung pada pembukaan bursa transfer musim panas 2023.
Situasi itu tak lepas dari penunjukan Steven Gerrard sebagai pelatih baru Al Ettifaq.
Steven Gerrard kerap membawa pemain Liverpool ke dalam klub yang ia latih sebelumnya.
Henderson pun masuk ke dalam daftar incaran Al Ettifaq demi membangkitkan klub tersebut.
Baca Juga: Relakan Andre Onana, Bos Inter Milan Harus Dibantu Petinggi Klub
Gerrard lantas menginstruksikan klub asuhannya untuk segera mengambil langkah serius.
Dilansir BolaSport.com dari Mirror, Al Ettifaq sudah menawari gaji ke Henderson sebesar 700 ribu pounds (sekitar Rp13,6 miliar) per pekan.
Jumlah tersebut merupakan lima kali lipat dari gaji yang diterima sang gelandang di Liverpool saat ini.
Penawaran gaji yang masif tersebut menimbulkan dilema bagi Henderson untuk menentukan pilihan.
Namun, gelandang asal Inggris tersebut juga tidak ingin mengambil keputusan dengan terburu-buru.
Saat ini, Henderson sudah meminta pertemuan dengan pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
Pertemuan keduanya akan membahas pilihan terbaik untuk masa depan Jordan Henderson.
Baca Juga: Anak Baru, Messi Sudah Ditodong Jadi Agen Transformasi Inter Miami
Dalam 24 jam, hasil dari pertemuan Klopp dan Henderson diharapkan bisa keluar.
Satu hari dianggap waktu yang cukup bagi sang kapten untuk menentukan pilihan.
Liverpool diburu waktu karena Klopp harus mulai menyusun taktik kasar untuk musim baru.
Nasib Jordan Henderson tentu memengaruhi cara pelatih asal Jerman tersebut menentukan taktiknya.
Semakin cepat mengambil keputusan, Henderson akan mempermudah rencana Liverpool.
Al Ettifaq sendiri belum belanja besar-besaran seperti klub Liga Arab Saudi yang lain.
Hal tersebut menjadi alarm bagi klub karena mereka terancam tertinggal dalam persaingan.
Gelar juara Liga Arab Saudi terakhir kali dibawa pulang Al Ettifaq pada 1987.
Mereka jelas tidak ingin terlempar persaingan lebih awal sehingga butuh mendatangkan bintang baru.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar