BOLASPORT.COM - Kapten Liverpool, Jordan Henderson, dikabarkan menerima penawaran gila dari Al-Ettifaq.
Jordan Henderson di ambang mengakhiri 12 tahun pengabdian untuk Liverpool.
Gelandang kebangsaan Inggris itu menatap petualangan baru bersama kontestan Liga Arab Saudi, Al-Ettifaq.
Dengan duit 'tak berseri', Al-Ettifaq menawarkan gaji 700 ribu pounds atau Rp 13,7 miliar per pekan kepada Henderson.
Nominal tersebut lima kali lipat dibanding upah Henderson di Liverpool.
Sang kapten The Reds pun luluh oleh godaan dari klub berjulukan Ad-Dahna.
Menurut laporan pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, Henderson secara lisan telah menyetujui penawaran Al-Ettifaq.
Henderson juga sudah mendapat lampu hijau dari pelatih Liverpool, Juergen Klopp, untuk melanjutkan karier ke Arab Saudi.
???? BREAKING: Jordan Henderson has accepted Al Ettifaq proposal. There’s verbal agreement in principle. Contract agreed.
Deal now depends on Liverpool and Al Ettifaq discussing on the fee, no chance to let him leave for free ????????
Hendo spoke to Klopp today and there’s green light. pic.twitter.com/wJ2CyaHu60
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) July 13, 2023
Baca Juga: Pratama Arhan Angkat Bicara Usai Teror Bek Tokyo FC dengan Lemparan Jarak Jauh
Kini, Al-Ettifaq tinggal perlu mencapai kesepakatan dengan Liverpool soal harga transfer.
Kontrak Henderson bersama Merseyside Merah masih berlaku hingga 2025.
Berdasarkan situs Transfermarkt, dia punya harg pasar 8,5 juta pounds.
Langkah Al-Ettifaq memburu Henderson merupakan instruksi dari si pelatih baru, Steven Gerrard.
Dua sosok tersebut pernah bahu membahu membela Liverpool selama rentang waktu 2011 hingga 2015.
Gerrard berharap kehadiran Henderson bisa memperbesar peluang timnya untuk menyudahi puasa gelar berkepanjangan.
Sudah 36 tahun Al-Ettifaq tak menjuarai Liga Arab Saudi.
Kali terakhir mereka menjadi kampiun adalah pada 1986–1987.
Musim 1987-1988, Al-Ettifaq gagal back-to-back juara usai finis di peringkat kedua klasemen Saudi Premier League.
Al-Ettifaq tertinggal hanya dua poin dari Al Hilal yang keluar sebagai jawara.
Ad-Dahna sempat terdegradasi saat musim 2013–2014.
Namun, dua musim berikutnya, mereka menjuarai divisi kedua sehingga bisa kembali ke strata tertinggi Liga Arab Saudi.
Al-Ettifaq tak pernah turun kasta lagi semenjak itu.
Untuk Musim 2022-2023, Al-Ettifaq harus puas finis di peringkat ketujuh klasemen.
Dengan kedatangan Henderson, apakah Al-Ettifaq bisa bikin kejutan dengan menyudahi dahaga gelar? Menarik untuk dinantikan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar