BOLASPORT.COM - Seolah membuka borok, Frank Lampard blak-blakan jika Chelsea di era Todd Boehly memang terbukti bobrok.
Musim 2022-2023 bisa dikatakan menjadi musim yang buruk bagi tim sekelas Chelsea di Liga Inggris.
Peraih enam trofi Liga Inggris tersebut hanya bisa finis di urutan ke-12.
Mereka berada di bawah tim-tim yang notabene levelnya lebih rendah seperti Brentford (peringkat ke-9), Fulham (10), dan Crystal Palace (11).
Selain ketiga klub sesama London tadi, Chelsea juga dilangkahi tim macam Aston Villa, Brighton, dan Newcastle United.
Padahal di era Todd Boehly, sang konglomerat asal Amerika Serikat tersebut berinvestasi hingga 600 juta pounds lebih.
Namun, apesnya Chelsea justru gagal berprestasi dan terpuruk di Liga Inggris.
Baca Juga: Trequartista Baru Hadir di AC Milan, Junior Messi Jadi Suksesor Diaz
Thiago Silva cs gagal bersaing di empat besar, belum lagi tersingkir di Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga Inggris.
Graham Potter, yang diangkat sebagai juru taktik pada September 2022, tidak mampu membuat Chelsea berbicara banyak.
Padahal Potter ditunjuk sebagai nakhoda anyar The Blues seiring kehebatannya dalam meramu Brighton hingga menjadi tim yang disegani di Liga Inggris.
Akan tetapi, sentuhan magi dari pelatih berkebangsaan Inggris tersebut nyaris tidak ada di Stamford Bridge.
Alhasil Potter dipecat dan posisinya digantikan oleh Frank Lampard sebagai caretaker.
Lampard, yang ditunjuk sebagai pelatih interim, juga tidak bisa berbuat banyak untuk mendongkrak performa Chelsea.
Legenda Chelsea itu hanya sanggup mencatatkan satu kemenangan saja dari 11 pertandingannya dalam masa tugas selama 3 bulan sebagai pelatih interim.
Baca Juga: BURSA TRANSFER - Man City Tikung Liverpool 2 Kali, Guardiola Segera Dapatkan 2 Bek Baru
Di tangannya, Chelsea keok di perempat final Liga Champions dan finis di peringkat ke-12 klasemen akhir Liga Inggris musim lalu.
Lampard lantas pergi meninggalkan Chelsea dengan hasil buruk tadi ketika masa jabatannya yang singkat untuk periode keduanya.
Dengan persentase kemenangan hanya 9,1 persen di bawah Lampard, Chelsea dianggap menuju kehancuran di era Todd Boehly.
Namun, itu dianggap terjadi saat tim London barat tersebut telah berganti pelatih kepala beberapa kali semenjak Boehly berkuasa.
Baru-baru ini Frank Lampard memberikan pengakuan perihal kondisi Chelsea saat ini.
Top scorer sepanjang masa The Blues tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak berdaya untuk meningkatkan standar dan semangat tim.
Chelsea yang ditanganinya saat itu berada di titik terendah dan berada di level yang sangat jauh untuk tim sekelas mereka.
Baca Juga: BURSA TRANSFER - Efek Steven Gerrard Tak Mempan, Liverpool Enggan Lepas Jordan Henderson Cuma-Cuma
"Setelah bekerja di sana sebelumnya sebagai pelatih dan pemain, saya tahu standarnya," kata Lampard, dikutip BolaSport.com dari Sportsmole.
"Ini bukan kritik langsung terhadap para pemain karena ketika saya melihat situasi mereka di mana mereka berada, dan itu adalah tahun yang panjang, saya masuk dengan 10 pertandingan tersisa dan mereka berada di sana sepanjang musim."
"Banyak pemain tidak bermain, mereka mungkin akan pergi, yang kita lihat sekarang, dan saya bisa melihat dalam latihan levelnya tidak cukup."
"Itu tidak cukup untuk mendapatkan hasil melawan siapa pun yang Anda inginkan.
"Bisa dibilang, kekalahan Brentford di rumah, apalagi dari Real Madrid. Budaya juara dimulai dari standar dasar."
"Ketika saya berada di sana saya hanya bisa melihat semangat dan kebersamaan tidak ada."
"Tidak ada yang buruk, tidak buruk untuk menjalani minggu ini, tetapi Anda latihan elite untuk menjadi elite. Anda harus melakukannya," tutur eks pemain nomor 8 Chelsea tersebut menambahkan.
Baca Juga: AC Milan Kehilangan Warisan Maldini, Bomber yang Lebih Tajam dari Messi Pilih Hijrah ke Jerman
Chelsea sendiri kini tengah berbenah seiring kedatangan Mauricio Pochettino sebagai pelatih anyar.
Guna menghindari Financial Fair Play (FFP), tercatat Chelsea telah melepas sejumlah pemain seperti Mateo Kovacic, Mason Mount, N'Golo Kante, Kai Havertz, Edouard Mendy, Kalidou Koulibaly, Christian Pulisic, dan Ruben Loftus-Cheek, pada bursa transfer musim panas 2023.
Jika dilihat sekarang, maka hanya ada tiga pemain senior yang tersisa dari skuad juara Liga Champions di tubuh Chelsea.
Thiago Silva, Reece James, dan Ben Chilwell, menjadi sosok-sosok yang tersisa didalam skuad juara Liga Champions 2020-2021 racikan Thomas Tuchel.
Kini, era baru bersama Mauricio Pochettino bakal dimulai untuk 2023-2024.
Sebagai salah satu tim elite di Liga Inggris, Chelsea tentunya berharap banyak dengan Pochettino yang telah kenyang pengalaman di Spurs dan Southampton.
Pochettino jelas memiliki segudang pekerjaan rumah yang banyak untuk membenahi Chelsea dan mengangkat moral pemain.
Kompetisi domestik menjadi target nyata untuk musim depan lantaran mereka absen di kompetisi Eropa pada 2023-2024.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sportsmole.co.uk |
Komentar