BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya angkat bicara buntut kericuhan yang terjadi dalam laga derbi Jawa Timur antara Persik Kediri vs Arema FC.
Dikabarkan tim tamu menyusup masuk ke Stadion Brawijaya, Kediri.
Seperti diketahui kejadian adanya suporter tim lawan menyusup ini terjadi saat laga Persik vs Arema FC pada laga pekan ketiga Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (15/7/2023).
Kabarnya suporter Arema FC yang datang ke stadion menjadi pemicu utama terjadinya bentrok.
Padahal, sejak awal PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah menekankan sebelum kompetisi Liga 1 2023/2023 bergulir.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga 1 Derbi Jatim Persik Kediri Vs Arema FC
Suporter tim tamu sudah ditekankan agar tidak memaksa datang memberi dukungan dalam bentuk apapun ke stadion tim lawan.
Larangan suporter tim tamu ini juga telah diingatkan dalam laga Persik vs Arema FC.
Pihak Panitia Pelaksana Persik Kediri bahkan telah mengingatkan di media sosial agar suporter tim tamu tak datang ke stadion hingga jelang pertandingan.
Namun, ternyata beberapa suporter Arema yakni Aremania menyusup masuk ke Stadion Brawijaya, Kediri.
Sehingga kejadian ini menjadi pemicu kericuhan antara suporter di luar stadion.
Bahkan di media sosual telah beredar ada yang menendang seorang suporter tergeletak di tanah.
Dalam video tersebut terlihat jelas seorang itu dikroyok oleh sejumlah suporter.
Namun, saat beberapa orang brutal menedang dan mengkeroyok suporter yang diduga penyusul itu ada yang melerai.
Baca Juga: Tidak Ada Korban Jiwa dan Kondisi Kritis Usai Kerusuhan Suporter di Laga Persik Vs Arema FC
Sehingga aksi pencegahan tersebut tak berkepanjangan dan orang yang dikeroyok itu pun dibantu.
Pada laga derbi Jatim ini pertandingan dimenangkan oleh Persik Kediri yang mengunci kemenangan 5-2.
Laga ini memang berlangsung dengan intensitas tinggi dan berlanjut ke luar lapangan saat ditemukan ada suporter yang menyusup.
Menanggapi hal ini, Erick Thohir merasa geram karena sejak awal pihaknya telah mengingatkan.
Bahkan pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut menyebut sudah ada kesepakatan bersama dari klub dan kepolisian.
Namun, masih ada suporter tim tamu yang memaksa datang ke stadion.
Tentu saja Erick Thohir merasa geram karena sebelum kompetisi dimulai sudah ada kesepakatan.
Akan tetapi, justru hal ini tak dilakukan bersama dan pertandingan masih berlangsung pada awal-awal kompetisi tapi sudah dilanggar.
Baca Juga: Liga 1 Ricuh Lagi, Suporter Arema FC Dihajar Suporter Persik karena Nekat Datang
“Sama suporter, tadi malam ada lagi kerusuhan Persik vs Arema tiba-tiba ada suporter tamu datang yang jelas-jelas kesepakatan FIFA dan pemerintah Indonesia, dan kesepakatan liga dengan kepolisian tidak ada suporter tamu yang akhirnya perkelahian,” ujar Erick Thohir saat ditemui awak media di Bali, Minggu (16/7/2023).
“Antara suporter tuan rumah saja berkelahi kemarin (laga PSM Makassar),” lanjutnya.
Situasi ini tentu saja membuat Erick Thohir geram karena sebenarnya hal ini sudah diingatkan berkali-kali.
Mantan Presiden Inter Milan itu bahkan menyinggung Tragedi Kanjuruhan yang belum selesai.
Namun, suporter Arema FC justru menyusup ke Stadion Brawijaya, Kediri.
Pastinya hal ini membuat semua pihak geram termasuk mantan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tersebut.
Erick mengingatkan tak hanya kepada Aremania sebagai suporter Arema FC saja.
Namun, semua suporter juga diingatkan apabila duka Tragedi Kanjuruhan itu belum selesai.
Baca Juga: 25 Orang Diamankan, Polisi Benarkan Suporter Arema FC Susupi Suporter Persik Kediri
Sebanyak 135 nyawa meninggal, tetapi bukannya menjadi instropeksi diri pecinta sepak bola Tanah AIr.
Akan tetapi, masih ada suporter atau pendukung-pendukung yang mengaku mencintai sepak bola Indonesia.
Tetapi kenyataannya mereka justru melanggar aturan yang ada dan sudah ditetapkan.
Padahal PSSI dan PT LIB melarang suporter tim tamu datang ke stadion karena ada aturan dari FIFA juga.
Erick menjelaskan bahwa FIFA memang memberi aturan suporter tamu untuk datang ke stadion.
Ini aturan harus diterapkan selama dua tahun karena sepak bola Indonesia juga masih dipantau oleh FIFA.
Sayangnya, aturan ini tak diterapkan dengan baik oleh suporter yang menuntut sepak bola Indonesia bangkit dan lebih maju.
Bagaimana Erick Thohir tidak geram? Ketika semua usaha telah dilakukan PSSI agar tidak ada sanksi dari FIFA dan Liga Indonesia bisa bergulir dengan baik tanpa masalah.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga 1 Derbi Jatim Persik Kediri Vs Arema FC
Namun, suporter Indonesia sendiri yang merusak hal ini sehingga bayang-bayang sanksi pun bisa diberikan untuk Indonesia.
“Nah, ini yang kita lihat kemarin, ayo suporter menjadi bagian transformasi ini dan jangan lupa peristiwa kanjuruhan, belum selesai dan FIFA ini masih memantau kita dua tahun,” kata Erick Thohir.
“Makanya ada aturan tidak ada suporter tamu selama dua tahun,” ucapnya.
Erick merasa geram karena seharusnya Tragedi Kanjuruhan itu bisa menjadi pembelajaran semua pihak baik suporter, panpel, hingga klub juga.
Tetapi, kenyataannya banyak tim yang belum memenuhi larangan ini.
Sehingga Erick geram dan menanyakan apakah Indonesia mau dijatuhi hukuman dari FIFA apabila kericuhan terus terjadi?
“Nah, kalau ini terus menerus, tidak ada instropeksi diri kita ya dari suporter, klub, dan tentu tim yang menjadi panitia tamu, percaya sama saya dihukum."
"Apa kita mau dihukum lagi?,” tegas Erick Thohir.
Ia juga menyinggung bahwa sanksi tentu akan diberikan dari FIFA.
Baca Juga: Liga 1 Ricuh Lagi, Suporter Arema FC Dihajar Suporter Persik karena Nekat Datang
Namun, PSSI juga pasti akan memberikan sanksi kepada Persik dan Arema FC juga yang tak bisa mengatur pertandingan dengan baik.
Sehingga adanya suporter penyusup dan menimbulkan kericuhan yang seharusnya hal seperti ini tak boleh terjadi lagi.
“Ya saya yakin ada sanksi tegas nantinya,” tutur Erick.
“Ya kembali ini kan komisi disiplin sudah mulai bekerja dan komisi wasit ini yang dipimpin saya, kenapa saya belum umumkan karena saya masih menunggu dari jepang ini siapa yang diusulkan dari komite wasit ini,” pungkasnya.
“Ya memang sepertinya kita tidak siap, tapi memang ini semua kan perlu waktu, ya sama ketika kita berbicara situasi di lapangan perlu waktu untuk suporter mengerti. “
“Makanya kemarin di Jawa timur ada jambore suporter, ya kita akan buat program untuk suporter juga, ya semoga kita bisa ketemu hatinya.”
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar