BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengecam tindakan kerusuhan yang melibatkan oknum suporter.
Seperti diketahui, Liga 1 2023/2024 baru masuk pada laga pekan ketiga.
Namun, sudah terjadi beberapa kerusuhan yang melibatkan suporter tim Liga 1.
Terakhir yakni saat pertandingan Persik Kediri melawan Arema FC, pada Sabtu (15/7/2023).
Beberapa oknum suporter Arema FC nekat bertandang ke markas Persik meski sudah ada larangan.
Hasilnya, sempat perkelahian yang terjadi di tribun.
Sebelum Liga 1 berjalan, muncul wacana terkait pengurangan poin bagi tim yang suporternya rusuh.
Namun, setelah tiga kejadian sampai saat sanksi tersebut belum berlaku.
Baca Juga: Menpora Tidak Setuju Liga 1 Berhenti Karena Kerusuhan Suporter
Erick Thohir memberikan komentar terkait wacana pengurangan poin tersebut.
Dia menjelaskan bahwa pihak yang berhak memutuskan terkait regulasi adalah PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1.
Selain itu, PSSI hanya jadi pemegang saham minoritas di PT LIB.
Keputusan PT LIB bersifat independen dan PSSI tidak bisa ikut campur.
"Kembali kalau liga kan bebannya tidak 100 persen di PSSI, struktur liga jelas, PSSI cuma punya saham satu persen, 99 persen liberasisasi kepemilikan liga oleh klub dan kami hanya mengawasi dengan menempatkan Wakil Ketua Umum."
"Tapi manajemen liga cukup independen tentu kita senang saat ini PSSI dan Liga pertama kali punya komitmen sama-sama untuk membangun kalender yang baik untuk semua."
"Terutama mendukung timnas karena kita punya komitmen yang sama membangun liga terbaik di asia tenggara dan timnas yang terbaik"
"Tentu beberapa kebijakan ada di PSSI, kenapa saya memimpin komite wasit karena saya ingin pastikan ada perbaikan di wasit secara menyeluruh," kata Erick Thohir dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube PSSI.
Baca Juga: Arema FC Minta Maaf Suporternya Terlibat Kerusuhan di Markas Persik Kediri
Sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini meminta suporter untuk bsia menahan diri.
Termasuk soal larangan tandang bagi supoter yang sudah mulai berlaku mulai musim ini.
Dia mengingatkan bahwa FIFA masih memantau Liga Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.
Sanksi tegas FIFA juga masih menanti saat ada kerusuhan berat yang melibatkan suporter.
"Kalau suporter sendiri kan sudah saya ingatkan kita ini bukan tidak dihukum oleh FIFA, kita ini dipantau oleh FIFA."
"Kalau ada kejadian yang tidak diinginkan pasti dihukum, karena itu kesepakatan Pemerintah, FIFA, PSSI, pihak kepolisian dan liga yang utama kita tidak ada suporter tamu selama dua tahun."
"Tapi kalau tahun pertama bagus bisa tidak dua tahun, kalau tahun ini ada kerusuhan pasti di hukum pasti."
"Saya berharap suporter menahan diri, jangan sampai merugikan timnya dan jangan sampai merugikn Indonesia," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | YouTube PSSI |
Komentar