BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, mengaku akan fokus pada Japan Open 2023 setelah mendapat pengalaman kurang menyenangkan pada Korea Open 2023 kemarin.
Chia/Soh berharap tampil bagus setelah kalah pada babak kedua Korea Open 2023 yang berakhir kemarin.
Chia/Soh yang kalah dari Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi (Jepang) siap memulai dari awal lagi.
Chia mengatakan bahwa mereka harus melupakan kekecewaan di Korea Selatan dan mencoba kembali ke Tokyo, di mana mereka memiliki kenangan indah.
Mereka telah merebut mahkota juara dunia mereka di sana tahun lalu dan juga medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 pada 2021.
"Kami harus melupakan kejadian babak kedua Korea Open dan kami harus kembali fokus memulai dari nol," kata Chia dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Kami tidak bisa lari dari menang dan kalah, tetapi kami harus memulihkan diri dan fokus pada Japan Open untuk mendapatkan hasil yang lebih baik."
Ganda putra nomor satu Malaysia ini harus menaklukkan M.R. Arjun/Dhruv Kapila (India) jika ingin melaju ke babak kedua Japan Open 2023.
Namun, Chia/Soh bisa tersandung rekan senegaranya Man Wei Chong/Tee Kai Wun pada babak kedua turnamen BWF World Tour Super 750 tersebut.
Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) bisa menjadi calon lawan Chia/Soh pada babak delapan besar jika melaju mulus.
Chia/Soh menjadi salah satu pasangan unggulan yang gugur dalam rangkaian pertandingan di Jinnam Stadium, Yeosu, Korea Selatan pada babak kedua Korea Open 2023.
Juara dunia ganda putra tersebut takluk dari Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi (Jepang) dalam pertandingan yang berlangsung dengan ketat.
Sudah memenangi pada gim pertama dan unggul pada interval gim ketiga, Chia/Soh berbalik tertinggal hingga kalah dengan skor 21-19, 18-21, 19-21.
Matsui/Takeuchi bisa dibilang musuh lama Chia/Soh.
Dalam pertemuan terakhir pada Thailand Masters 2019 mereka Chia/Soh dari lawan yang sama. Pun demikian saat Malaysia International Challenge 2017.
Akan tetapi, bukan semata-mata hasil saja yang membuat Chia/Soh menunjukkan kekesalan setelah pertandingan.
Aaron Chia sekadar menyentuhkan ujung tangan saat diajak bersalaman dengan hakim servis dan wasit lapangan alias umpire.
Pasangan andalan Negeri Jiran tidak puas dengan sejumlah keputusan para pengadil di lapangan.
Puncaknya ketika lawan mengubah skor dari 16-18 menjadi 16-19 pada gim penentuan berkat servis flick, Chia/Soh menunjuk pelanggaran lawan karena mengangkat kaki.
Laws of Badminton mengatur bahwa kedua telapak kaki pemberi dan penerima servis harus memijak permukaan lapangan sampai servis dieksekusi.
Adapun Matsui, saat memberikan servis kepada Soh Wooi Yik, dia terlihat mengangkat kaki kirinya dan bergerak ke sisi yang sama.
Servis colongan Matsui bergerak melewati kepala Soh Wooi Yik dan mendarat hampir di belakang badannya. Soh akhirnya gagal mengantisipasinya.
Soh dan Chia melakukan protes. Dua kali Chia melakukan gerakan mengangkat kaki sebelum servis ke wasit lapangan.
Akan tetapi, poin tetap diberikan kepada pasangan Jepang sehingga mendapatkan angin pada momen-momen krusial ini.
Kekesalan tidak hanya dirasakan Chia/Soh. Bahkan dalam siaran langsung di kanal Youtube resmi BWF TV terdengar teriakan dengan umpatan kasar dari salah seorang di tribune.
"What the f*** are you, umpire?! What the f*** are you?! F*** off!! (Apa yang kamu lakukan, wasit?! Pergilah!)"
Soh Wooi Yik lalu mengungkapkan keresahannya dengan mengunggah story di akun Instragramnya, sohwooiyik, setelah pertandingan.
"@bwf.official tolong periksa level dan standar hakim servis Anda. Apakah dia cukup adil?! Sudah sangat jelas bahwa dia tidak menyukai (emotikon bendera Malaysia)," tulisnya.
Sementara itu, ganda putra Malaysia lainnya, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani, yang mencapai delapan besar di Korea Selatan, juga berada di pul yang sama dengan Chia/Soh.
Meerka mungkin akan menghadapi peringkat ganda putra ranking ke-7 dunia, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) pada babak kedua.
Pasangan independen Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, jika bisa mengatasi rintangan diperkirakan akan bertemu Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) pada babak delapan besar.
Sementara itu, Anders Antonsen (Denmark) akhirnya memenangkan gelar tur dunia BWF setelah berjuang dengan cedera selama lebih dari setahun ketika ia mengalahkan mantan juara dunia Loh Kean Yew (Singapura), 11-21, 21-11, 21-19 untuk gelar tunggal putra di Korea Selatan.
Hasilnya bisa membuat peringkat ke-16 dunia itu semakin dekat untuk menembus 10 besar lagi.
Kekuatan wakil tuan rumah, An Se-yong (Korea Selatan) terus berlanjut setelah mengalahkan Tai Tzu-ying (Taiwan) 21-9, 21-15 untuk memenangkan mahkota tunggal putri. Itu adalah gelar ketujuh An pada tahun ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar