BOLASPORT.COM – Beberapa pemain timnas U-20 Indonesia secara resmi menjadi anggota kepolisian Republik Indonesia (RI).
Kini, bertambah lagi salah satu pemain dari timnas U-22 Indonesia yang lulus pendaftaran polisi.
Pemain tersebut adalah Ananda Raehan.
Gelandang PSM Makassar itu dinyatakan telah menjadi polisi dan akan mengikuti pendidikan selama lima bulan ke depan sejak Juli 2023.
“Iya benar bahwa dia lolos dan diharuskan mengikuti pendidikan bintara Polri,” kata Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim, dilansir BolaSport.com dari Tribun Timur.
Gabungnya Ananda Raehan menjadi polisi cukup mengejutkan.
Pasalnya, pemain asal Pare-pare, Sulawesi Selatan, itu telah terikat durasi kontrak selama tiga musim bersama PSM.
PSM tampaknya akan kesulitan untuk melepas Ananda Raehan.
Sebab, tim asuhan Bernardo Tavares itu membutuhkan tenaga dari pemain berusia 21 tahun tersebut.
Seperti diketahui, Ananda Raehan merupakan pemain inti di PSM sejak musim lalu.
Setelah sukses membawa PSM juara Liga 1 2022/2023, Ananda Raehan dipercaya membela timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja.
Ia dan kawan-kawan sukses membawa timnas U-22 Indonesia mendapatkan medali emas SEA Games 2023 Kamboja.
Kini, Ananda Raehan harus meninggalkan PSM selama lima bulan ke depan.
Ini sangat merugikan bagi PSM.
Sebab, saat ini ada regulasi setiap klub mewajibkan pemain-pemain U-23 di Liga 1 2023/2024.
“Ananda Raehan masuk dalam kriteria regulasi itu,” ucap Sulaiman Abdul Karim.
Ananda Raehan menyusul empat pemain timnas U-20 Indonesia yang telah menjadi polisi.
Keempat pemain itu adalah Ginanjar Wahyu (Arema FC), Kakang Rudianto (Persib Bandung), Frengky Missa (Persikabo 1973), dan Muhammad Ferarri (Persija Jakarta).
Sebelum pergi pendidikan, pelatih Persija, Thomas Doll, sempat berbicara kepada Ferarri untuk tetap tinggal bersama.
Akan tetapi Ferarri punya keyakinan lebih dan memilih meninggalkan Persija demi masa depannya.
“Ini keputusan yang diambil Ferarri.”
“Kami sudah bilang lebih baik untuk tidak pergi.”
“Tetapi dia memutuskan untuk pergi.”
“Mungkin Ferarri memutuskan bahwa pendidikan di sana lebih penting dari Persija.”
“Jadi itu pilihannya dan inilah situasinya,” ucap Thomas Doll.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar