BOLASPORT.COM - Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, sudah tahu cara mengatasi Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) meski kalah pada babak pertama Japan Open 2023.
Rankireddy/Shetty memaksa Leo/Daniel menyudahi petualangan pada Japan Open 2023 dengan lebih cepat.
Leo/Daniel tersisih di babak 32 besar setelah kalah dari ganda putra terbaik Negeri Bollywood dalam pertandingan di Yoyogi Gymnasium, Tokyo, Jepang, Rabu (26/7/2023).
Leo/Daniel kalah via rubber game dari unggulan ketiga tersebut dengan skor 16-21, 21-11, 13-21. Itu merupakan pertemuan pertama kedua pasangan.
Bagi Leo/Daniel, walau kalah, tetapi ada beberapa hal yang membuat mereka bisa melihat sisi positif dari pertandingan tadi.
Leo/Daniel marasa cukup memahami apa saja kelemahan dari pasangan yang menjadi penantang baru Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sebagai ganda putra nomor satu.
Satwiksairaj/Rankireddy sedang panas.
Tahun ini mereka telah merengkuh empat gelar di Swiss Open, Kejuaraan Asia, Indonesia Open, dan Korea Open hingga mencapai peringkat dua dunia BWF pada pekan ini.
Di Indonesia Open dan Korea Open mereka menjadi juara dengan menyingkirkan Fajar/Rian masing-masing pada perempat final dan final.
"Permainan kami hari ini belum maksimal," jelas Daniel dalam siaran pers PBSI yang diterima BolaSport.com.
"Di gim kedua sebenarnya kami sudah menemukan pola permainan yang tepat untuk melawan mereka."
"Tapi di gim ketiga mereka mengubah pola permainan lagi dan kami terbawa. Itu yang harus kami banyak pelajari lagi ke depan," imbuh juara dunia junior 2019 itu.
Karakteristik permainan lawan yang cepat disebut Leo/Daniel telah berhasil diantisipasi.
Akan tetapi, Rankireddy/Shetty tidak kehabisan akal. Leo/Daniel justru kurang siap ketika Juara Asia ini memelankan tempo.
Baca Juga: Japan Open 2023 - Duo Menara Reborn Tembus Babak Kedua, Hantu Angka 112 Membawa Berkah?
Rankireddy/Shetty juga berbahaya dalam serangan karena pengembalian mereka yang bertenaga.
Rentetan hasil positif dengan gelar beruntun dari Indonesia Open dan Korea Open kian menambah kepercayaan diri anak asuh Mathias Boe itu.
"Di gim ketiga mereka malah memperlambat tempo dan mengubah arah servis menjadi servis-servis panjang. Kami malah tidak bisa mengantisipasi hal itu," ujar Daniel.
"Mereka mungkin setelah minggu lalu juara, kepercayaan dirinya meningkat tapi kami tidak terlalu memikirkan hal itu."
"Kami lebih fokus pada pola permainan kami sendiri," imbuhnya.
Sementara itu, Leo mengambil hikmah dari kekalahan hari ini.
Dengan kesuksesan memetakan permainan Rankireddy/Shetty, Leo berharap dirinya dan Daniel bisa melakukan revans dalam pertemuan berikutnya.
"Kami sudah mempelajari teknik permainan lawan. Pasangan India ini kan mainnya cepat, jadi bagaimana meredam kecepatannya itu," kata Leo.
"Kami sudah mencoba menerapkan strategi yang sudah disiapkan, walau belum 100 persen berhasil tapi kami merasa apa yang tadi dilakukan sudah benar."
"Semoga di pertemuan selanjutnya, kami bisa mendapat hasil yang lebih baik dari ini," pungkas pemain asal Klaten tersebut.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar