BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, tidak kenal ampun dan tetap menyemprot pemain-pemain tim yang masih bocah.
Erik ten Hag tidak menganggap enteng pertandingan pramusim Man United.
Satu kesalahan kecil pun berpeluang melahirkan nasihat dari Erik ten Hag.
Man United menelan kekalahan 1-3 dari Wrexham pada laga uji coba yang digelar Selasa (25/7/2023).
Ten Hag tidak memasang tim utama untuk menghadapi tim Ryan Reynolds tersebut.
Baik para starter maupun pemain cadangan sama-sama tim lapis kedua.
Kondisi ini dianggap Ten Hag tidak bisa menjadi alasan pada kekalahan terbaru.
Kekalahan 1-3 dari Wrexham sudah cukup untuk memantik kemarahan sang pelatih.
Baca Juga: BURSA TRANSFER - Petinggi Sampai Turun Gunung, Juventus Serius Boyong Lukaku?
Usai laga, pelatih asal Belanda tersebut mengungkapkan penilaiannya yang brutal.
"Kami kecewa karena bermain keluar dari struktur pada babak pertama," kata Ten Hag seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Tujuan kami tidak hanya soal hasil, tetapi pelajaran bagi pemain muda," ucap sang pelatih menambahkan.
Kekecewaan terbesar Ten Hag dari laga tersebut terletak pada perilaku para pemain.
Para pemain lapis kedua dari Man United ini gagal bermain secara disiplin sepanjang laga.
Kapten tim pada laga tersebut, Daniel Gore, menerima kartu merah saat babak kedua baru dimulai.
Nathan Bishop juga sempat menempatkan diri ke posisi yang membuatnya rawan diusir.
Baca Juga: Hasil Laga Uji Coba - Haaland Gagal Jadi Pahlawan, Man City Tetap Taklukkan Bayern Muenchen
Bishop sempat melakukan pelanggaran ke Paul Mullin pada awal pertandingan.
Mullin bahkan dikabarkan mengalami retak tulang rusuk karena tabrakan tersebut.
Hal ini membuat pelatih Wrexham, Phil Parkinson, melayangkan protes keras.
Menurut Parkinson, karakter Bishop yang kaku dan sembrono membahayakan para pemain lawan.
Pada akhirnya, Bishop memang mau meminta maaf kepada Mullin atas insiden yang terjadi.
Namun, Man United telanjur harus menderita percobaan yang gagal.
Ten Hag merasa para pemain muda belum bisa belajar dari tantangan awal seperti ini.
Sang pelatih mengharapkan semangat yang lebih baik daripada sekadar hasil akhir.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar