BOLASPORT.COM - Ganda putra pelapis Indonesia banyak berguguran pada babak awal Japan Open 2023.
Kekalahan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang terjadi pada babak 16 besar Japan Open 2023, Kamis (27/7/2023), membuat skuad para pelapis telah habis.
Hanya tersisa dua wakil ganda putra Tanah Air yang masih bertahan yaitu dua pasangan senior, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Dua-duanya akan saling berjumpa pada babak perempat final.
Sekaligus memastikan hanya akan ada satu wakil ganda putra Indonesia yang tersisa pada semifinal.
Kekalahan para pasangan pelapis di bawah Fajar/Rian membuat nomor andalan Indonesia kini mulai mengalami penurunan yang cukup masif.
Sebelum Fikri/Bagas tumbang, dua pasangan muda lainnya yaitu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan malah sudah kandas pada babak pertama.
Jika dirangkum, hampir sebagian besar hasil turnamen ketiga pasangan itu sering tersisih di babak awal pada beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Japan Open 2023 - PR Kurangi Kesalahan, Ana/Tiwi Siap Tantang Pemenang Medali Olimpiade Lagi
Leo/Daniel misalnya.
Pasangan yang awal tahun ini meledak dengan menjuarai dua turnamen beruntun, Indonesia Masters 2023 dan Thailand Masters 2023, perlahan mengalami grafik menurun.
Mereka sudah empat kali mencicipi early exit, termasuk di Japan Open 2023 kali ini.
Sedangkan Fikri/Bagas tak jauh berbeda. Sejak menjadi kampiun All England 2022, mereka didera penurunan performa sebelum sempat mencapai final Orelans Masters 2023 dan Thailand Open 2023, yang mana dua-duanya berakhir runner-up.
Sedangkan Pram/Yere, hasil terbaik mereka tahun ini adalah mencapai semifinal Indonesia Open 2023. Mereka masih mencari chemistry lagi setelah sempat absen lama akibat Yere cedera.
Dari semua hasil itu, dapat dirangkumkan bahwa tiga pasangan pelapis ganda putra Indonesia tersebut masih mengalami inkonsistensi.
Sebagaimana dituturkan pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, akar dari permasalahan tersebut terletak pada kelemahan pemain muda yang masih sering membuat banyak kesalahan sendiri.
Selain soal banyak melalukan unforced error, Herry juga menyebut bahwa pertahanan mereka masih kurang.
Berdasarkan penampilan para pasangan pelapis itu, satu hal tentang defence mereka yang sering jadi PR adalah karena pengembalian lurus yang mudah ditebak lawan.
Ini yang sering menyulitkan mereka untuk melakukan balik serang, karena lawan telah menunggu dengan sigap pengembalian-pengembalian tanggung.
"Kualitas pertahanan juga harus dibenahi," kata Herry IP dikutip BolaSport.com dari Kompas.id.
"Agar bisa membuat serangan balik saat ditekan lawan," tandasnya.
Hasil kekalahan para pasangan muda ini jelas menjadi alarm keras bagi ganda putra Indonesia dalam persaingan memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024.
Indonesia setidaknya harus bisa berharap meloloskan dua pasangan menuju ajang tersebut. Fajar/Rian menjadi kandidat paling utama yang difavoritkan lolos berdasarkan peringkat mereka.
Sedangkan satu slot lainnya, masih abu-abu. Jika para pasangan pelapis ini tidak segera bangkit, bukan tak mungkin jika Ahsan/Hendra yang mungkin bakal mengisi tempat tersebut selama kondisi fisik dan konsistensi The Daddies lebih teruji.
Baca Juga: Hasil Japan Open 2023 - Dejan/Gloria Ambyar, Ganda Campuran Indonesia Habis
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | kompas.id |
Komentar