BOLASPORT.COM - China harus rela pulang tanpa gelar pada Japan Open 2023 setelah dua wakilnya yang menembus partai final kalah dari lawan masing-masing.
Pasangan ganda putri China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, secara mengejutkan tumbang.
Bertanding di Yoyogi National Gymnasium, Minggu (30/7/2023), Chen/Jia menyerah dari Kim So-yeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan), dengan dua gim langsung, 17-21, 14-21.
Padahal secara rekor pertemuan, ganda putri nomor satu dunia itu unggul jauh 10-4.
Hasil ini membuat Kim/Kong merevisi rekor pertemuan menjadi 5-10.
Kim/Kong juga revans dari kekalahan mereka sebelumnya pada Korea Open 2023.
Saat itu, Chen/Jia memupus asa Kim/Kong yang tampil di rumah sendiri pada partai final turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut, pekan lalu.
Bagi Chen/Jia, ini merupakan posisi runner-up kedua mereka dalam kalender BWF World Tour 2023 setelah India Open.
Chen/Jia terpaksa merelakan gelar kepada Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) karena Chen mengalami gangguan pencernaan.
Akibatnya, mereka tidak turun pada partai puncak.
Di luar itu, Chen/Jia tampil konsisten dengan merebut tiga gelar tahun ini yakni pada Malaysia Open, Singapore Open, dan Korea Open 2023.
Pada 2022, Chen/Jia malah selalu juara dari lima turnamen yang diikutinya.
Impian Negeri Tirai Bambu kembali pupus setelah wakil tunggal putri mereka, He Bing Jiao ditundukkan oleh wakil Korea Selatan, An Se-young.
He kalah dua gim langsung, 15-21, 11-21 sehingga rekornya tertinggal 4-5 dari An.
Kedua pemain bergantian mencetak angka hingga kedudukan 7-7.
An lalu membuka jarak 10-7 setelah mencetak tiga poin beruntun.
He mendekat 8-10, tetapi An menutup interval dengan memimpin 11-8.
Setelah interval, He menambah poin 9-11. Namun, An menjauh 12-9.
He menipiskan selisih skor 12-14. An mempertahankan keunggulan 15-13.
Namun, He mendekat 14-15. An membalas dengan tiga angka beruntun untuk memimpin 18-14.
He menipiskan skor 15-18, tetapi An terus melaju hingga game point 20-15. Posisi unggul ini dia jaga hingga memastikan gim ini menjadi miliknya.
Modal unggul pada gim pertama membuat An langsung tancap gas dengan langsung memimpin 4-0 pada awal gim pertama.
He menambah angka 1-4, tetapi An dengan cepat memimpin 6-1.
An melanjutkan keunggulannya 9-4. Dia tidak memberikan kesempatan bagi He untuk mengembangkan permainan.
An lalu menutup pada interval 11-4.
Setelah interval, An menambah angka 12-5. He merespons dengan perolehan poin 6-12.
An melebarkan jarak 14-6. He berusaha memperkecil ketinggalan 7-14.
An semakin tak terbendung dengan tambahan poin 15-7.
He mendekat 9-15, tetapi An mempertahankan keunggulan 16-9.
He menambah angka lagi 10-16. An dengan cepat membuat gap yang semakin jauh di kedudukan 18-10.
He berusaha mengejar ketinggalan, tetapi An selalu dalam posisi unggul 19-11.
An yang sudah unggul jauh mencetak match point 20-11 dan memastikan diri sebagai pemenang setelah berjuang selama 44 menit.
Sebelumnya, wakil ganda putra dan ganda campuran China tersingkir lebih dulu pada babak semifinal.
Ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, ditaklukkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), 18-21, 17-21.
Ganda campuran China lainnya, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, disingkirkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), 10-21, 21-19, 19-21.
Adapun ganda putra China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, kalah dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), 10-21, 15-21.
Baca Juga: Hasil Tinju Dunia - Ambruk Tiga Kali, Errol Spence Jadi Bulan-bulanan Terence Crawford
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tournamentsoftware.com |
Komentar