Tekanan udara yang lebih rendah membuat permukaan kontak ban dengan aspal menjadi lebih luas. Artinya, level grip meningkat yang berdampak positif ke performa motor.
Masalahnya regulasi ini tidak benar-benar ditegakkan di MotoGP karena tidak semua tim memakai sensor dari produsen yang sama.
Sesuai kesepakatan bersama, batas tekanan yang diberikan Michelin selaku pemasok ban MotoGP lebih dianggap sebagai anjuran alih-alih kewajiban.
"Di depan hakim, angka itu tidak membuktikan apapun," demikian pembelaan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, dikutip dari Crash.net.
Dall'Igna turut menunjuk kemungkinan manipulasi data oleh tim lainnya karena tidak ada penyeragaman sensor.
Sementara Bagnaia membeberkan bahwa setidaknya 18 pembalap melanggar batas sampai kemenangan pertamanya musim itu.
Mengatur ban depan lebih susah.
Pengembangan aerodinamika di MotoGP belum bisa diimbangi pengembangan ban depan sehingga masalah overheat lebih rentan terjadi.
Jika demikian, pembalap tidak hanya kehilangan performa motor tetapi juga terancam terjatuh karena selip ban.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com, Crash.net |
Komentar