BOLASPORT.COM - Dua perubahan diterapkan untuk paruh musim kedua MotoGP 2023 yang akan ditandai dengan perhelatan seri balap kesembilan GP Inggris pada akhir pekan ini.
Dua perubahan tersebut berkaitan dengan format akhir pekan lomba dan regulasi kompetisi.
Dimulai dari jadwal sesi, pembalap hanya perlu mengadu waktu lap terbaik untuk lolos langsung kualifikasi dua saat sesi latihan bebas kedua.
Baca Juga: Sempat Ditolak Ducati, MotoGP Akhirnya Ganti Format Akhir Pekan demi Keselamatan Pembalap
Pembalap mendapatkan waktu ekstra untuk mempersiapkan setelan ataupun pengujian yaitu saat latihan bebas pertama.
Adapun tentang regulasi kompetisi, MotoGP mulai menerapkan peraturan dan penalti tentang batas tekanan udara pada ban.
Batas tekanan ban menjadi kontroversi usai Francesco Bagnaia (Ducati) diketahui melanggarnya saat memenangi balapan MotoGP Spanyol musim lalu.
Pembalap dituntut untuk setidaknya tampil di atas batas (1,9 bar/27,5 psi untuk ban depan dan 1,7 bar/24,6 psi untuk ban belakang) selama 12 lap untuk lomba 25 lap seperti GP Spanyol.
Adapun dalam dokumen yang diungkap ke publik oleh MotorsportMagazine.com, tekanan ban depan Bagnaia diketahui berada di bawah batas dari start hingga finis.
Tiga pembalap lainnya juga gagal mencapai kriteria yang ditetapkan saat itu.
Tekanan udara yang lebih rendah membuat permukaan kontak ban dengan aspal menjadi lebih luas. Artinya, level grip meningkat yang berdampak positif ke performa motor.
Masalahnya regulasi ini tidak benar-benar ditegakkan di MotoGP karena tidak semua tim memakai sensor dari produsen yang sama.
Sesuai kesepakatan bersama, batas tekanan yang diberikan Michelin selaku pemasok ban MotoGP lebih dianggap sebagai anjuran alih-alih kewajiban.
"Di depan hakim, angka itu tidak membuktikan apapun," demikian pembelaan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, dikutip dari Crash.net.
Dall'Igna turut menunjuk kemungkinan manipulasi data oleh tim lainnya karena tidak ada penyeragaman sensor.
Sementara Bagnaia membeberkan bahwa setidaknya 18 pembalap melanggar batas sampai kemenangan pertamanya musim itu.
Mengatur ban depan lebih susah.
Pengembangan aerodinamika di MotoGP belum bisa diimbangi pengembangan ban depan sehingga masalah overheat lebih rentan terjadi.
Jika demikian, pembalap tidak hanya kehilangan performa motor tetapi juga terancam terjatuh karena selip ban.
Akhirnya, pembalap sengaja memulai lomba dengan tekanan udara di bawah standar untuk jaga-jaga agar temperatur tetap terjaga saat melaju di belakang rival.
"Tekanan ban depan lebih kritis karena ketika melaju sendirian kita menggunakan aerodinamika untuk berbelok dan tidak memberi tekanan besar kepada ban depan," terang Marc Marquez.
"Akan tetapi ketika berada di belakang pembalap lainnya, kita tidak memiliki downforce sehingga kita lebih mendorong setangnya, bannya, dan kemudian temperaturnya naik."
"Jadi masalahnya terus bertambah kritis setiap tahunnya."
Penyeregaman sensor tekanan udara akhirnya diberlakukan pada musim ini.
Karena sistemnya masih baru, penerapan aturan dan penalti baru berlangsung mulai paruh musim setelah terlebih dahulu melalui tahapan uji coba.
Pemberian hukuman pun mula-mula akan diberikan secara bertahap dengan penalti waktu yang akan diberikan setelah balapan.
Pelanggaran Ke-1 | : Peringatan |
Pelanggaran Ke-2 | : Penalti 3 detik |
Pelanggaran Ke-3 | : Penalti 6 detik |
Pelanggaran Ke-4 | : Penalti 12 detik |
Begitu tim mulai terbiasa dengan sistemnya, penaltinya akan lebih berat yaitu diskualifikasi dari lomba. Untuk fase awal penerapannya juga hanya saat sprint dan balapan.
Sementara itu, seri balap MotoGP Inggris akan berlangsung pada 4-6 Agustus 2023 di Sirkuit Silverstone, Northamptonshire, Inggris.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com, Crash.net |
Komentar