BOLASPORT.COM - PSG dikabarkan tidak bisa sembarangan memutus kontrak Neymar lantaran dua sanksi berat bakal menghantui langkah mereka.
Awan mendung masih menggantung di langit kota Paris di mana raksasa Liga Prancis, PSG berlindung.
Setelah dihantam masalah Kylian Mbappe, PSG kembali berhadapan dengan pemain bintang lainnya, Neymar.
Drama antara Neymar dan PSG rupa-rupanya telah memasuki babak baru.
Neymar diketahui telah mengutarakan niatannya untuk hengkang dari Parc des Princes pada bursa transfer musim panas 2023.
Bak gayung bersambut, Les Parisiens, juga menyatakan bahwa klub tidak ingin mempertahankannya dalam skuad racikan Luis Enrique.
Padahal kontrak pemain asal Brasil tersebut masih berlaku hingga Juni 2027.
Luis Enrique dan direktur olahraga klub, Luis Campos, telah memberitahu Neymar jika PSG tidak akan mengandalkannya lagi.
Selain Neymar, PSG juga telah memastikan empat pemain lainnya, yakni Marco Verratti, Hugo Ekitike, Juan Bernat dan Renato Sanches, tidak masuk dalam rencana klub untuk musim 2023-2024.
Terkhusus Neymar, sang pemain bersama Verratti sudah tidak dilibatkan dalam sesi foto bersama PSG untuk Liga Prancis musim baru.
PSG ditengarai tengah menyususn siasat licik agar segera mendepak Neymar sebelum bursa transfer musim panas tahun ini berakhir.
Dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo, pemutusan hubungan kerja lewat terminasi kontrak sepihak adalah langkah yang bakal dipakai oleh PSG untuk mengenyahkan Neymar.
Akan tetapi, PSG harus menghadapi konsekuensi berat jika berani mengambil langkah tadi.
Pertama, klub wajib membayarkan sejumlah kompensasi untuk sisa kontrak empat musim Neymar yang diteken pada musim panas tahun lalu.
Baca Juga: Demi Jadi Sekutu Cristiano Ronaldo di Al Nassr, Sadio Mane Tolak Ajakan Reuni 2 Eks Liverpool
Patut diketahui bahwa gaji Neymar di PSG menyentuh angka 56 juta euro (sekitar Rp935 miliar).
Dengan empat musim tersisa, maka juara bertahan Liga Prancis itu wajib membayar pesangon sejumlah 224 juta euro untuk eks pemain Santos dan Barcelona tersebut.
Angka tersebut nilainya kurang lebih sama sewaktu Neymar diboyong dari Barcelona enam tahun silam yang berhasil memecahkan rekor transfer pemain sampai saat ini.
Besaran angka tadi jelas merugikan PSG mengingat dengan nominal tersebut mereka mestinya bisa membangun tim lebih baik daripada harus membayarkannya untuk satu pemain.
Di samping itu, kompensasi untuk pelanggaran kontrak yang dilakukan PSG dihitung dengan mempertimbangkan undang-undang nasional, karakteristik olahraga dan kriteria objektif lainnya.
Kriteria ini harus mencakup, khususnya, remunerasi dan keuntungan lain yang harus dibayarkan kepada pemain berdasarkan kontrak saat ini.
Konsekuensi kedua adalah hukuman larangan transfer dalam dua periode yang dijatuhkan oleh FIFA.
Baca Juga: Dihantam Cedera, Rasmus Hojlund Lewatkan 3 Laga Liga Inggris dan Baru Bisa Debut Lawan Arsenal
Dalam hal ini FIFA memiliki kewenangan sebagai badan perlindungan.
FIFA memiliki peraturan tegas yang tertuang dalam pasal 17 perihal status dan transfer pemain.
Pemutusan sepihak dengan jangka waktu kontrak yang cukup panjang akan mengakibatkan PSG dihukum larangan belanja pemain dalam dua periode berturut-turut.
Sanksi bakal terdiri dari larangan mendaftarkan pemain baru baik secara nasinonal maupun internasional.
Hubungan kerja antara Neymar dan PSG sendiri memang berlangsung hingga Juni 2027.
Dalam perpanjangan itu, dua tahun kontrak pertama berada dalam masa perlindungan yang ditetapkan FIFA sejak pemain berusia 28 tahun.
Masa perlindungan yang berlaku adalah tiga tahun saat pemain menandatangani kontrak atau memperbaharui di bawah usia tersebut.
Oleh karena itu, Neymar dapat benar-benar pergi dari PSG tanpa embel-embel apapun apabila ada semacam konsensus.
Jadi, PSG dan Neymar harus sama-sama sepakat dalam hal ini terkait kepergian pemain bersangkutan dari klub Prancis.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar