BOLASPORT.COM - Barcelona menemukan formula untuk menarik keluar Neymar dari Paris Saint-Germain (PSG).
Topik soal masa depan Neymar di PSG semakin menarik menjelang penutupan bursa transfer musim panas 2023.
Penyerang timnas Brasil itu masuk daftar jual klub seiring kedatangan Luis Enrique sebagai pelatih baru.
Nama Barcelona muncul di tengah ketidakpastian nasib Neymar.
Manajemen Barca terbuka untuk menerima kembali mantan bintangnya.
Namun, keinginan Barcelona tidak sejalan dengan Xavi Hernandez selaku pelatih.
Xavi menolak kedatangan Neymar karena dikahwatirkan bisa mengganggu keharmonisan ruang ganti.
Seakan tak memedulikan sang juru taktik, Barcelona tetap berniat memulangkan Neymar.
Mereka pun menyiapkan jurus supaya si tukang cetak gol balik ke Camp Nou.
Baca Juga: Terima Sanksi Komdis PSSI, Panpel PSS Sleman Minta Maaf Usai Gagal Cegah Suporter Turun ke Lapangan
Menurut laporan Independent, Barcelona akan menawarkan PSG kesepakatan peminjaman Neymar dengan kewajiban pembelian di akhir kontrak.
Nantinya, Blaugrana bakal menyerahkan 60 juta euro (Rp 1 triliun) kepada Les Parisiens sebagai biaya mempermanenkan Neymar.
Semasa berseragam Barcelona, Neymar memang punya kenangan indah.
Dia mengoleksi delapan gelar dalam kurun waktu empat tahun atau sejak 2013.
Momen terbaik Neymar terjadi tatkala membawa Blaugrana meraih treble musim 2014-2015.
Bersama Lionel Messi dan Luis Suarez, Neymar membentuk trisula terbaik yang pernah dimiliki Barcelona.
Bek lawan selalu dibuat kerepotan dalam menghentikan keganasan mereka bertiga.
Neymar membukukan 105 gol dan 76 assist dari 186 penampilan bareng Barcelona di semua ajang.
Memasuki musim panas 2017, Neymar memutuskan 'bercerai' dengan Barcelona setelah mendapat penawaran menggiurkan dari PSG.
Kepindahan dia menuju raksasa Paris menelan biaya sampai 222 juta euro sekaligus mengukir rekor transfer dunia.
Rekor tersebut masih bertahan sampai sekarang.
Namun, kehidupan Neymar usai gabung PSG ternyata tak seindah seperti ketika bersama Barcelona.
Neymar kerap tersangkut masalah internal dan bahkan dibenci suporter Les Parisiens.
Hal-hal itulah yang mendorong dirinya keluar dari Parc des Princes.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Independent |
Komentar