Komentar ini keluar dari mulut Indra Sjafri karena memang beberapa pelatih klub selalu berlindung di bawah alasan Piala AFF U-23 bukan bagian dari agenda FIFA.
Menanggapi hal ini, pelatih berusia 60 tahun tersebut mengaku bahwa pelatih juga tahu itu bukan bagian dari agenda FIFA.
Baca Juga: Jelang Jumpa Timnas U-23 Indonesia, Pelatih Malaysia Tak Ingin Kekecewaan di SEA Games 2023 Terulang
“Jadi begini, saya mengikuti dari awal dan ini kan saban (setiap) ada event, kita PSSI bukan tidak paham bahwa AFF, Asian Game, SEA Games itu bukan agenda FIFA. Paham sekali, tidak usah diajarlah tentara berbaris itu,” ujar Indra Sjafri kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Lapangan A, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
“Dan kita juga paham bahwa klub itu adalah tempat pembinaan pemain, sangat paham. Dari Ketua Umum sampai mungkin dari pegawai terendah pun di PSSI paham itu dan sangat paham,” ujarnya.
Justru Indra Sjafri terkesan mempertanyakan kualitas Thomas Doll buntut dari penolakan melepas pemain ke timnas U-23 Indonesia.
Indra Sjafri memang tidak secara terang-terangan menyebut nama Thomas Doll dan Bernardo Tavares.
Namun, yang menjadi fokus penolakan pemain ini lebih menjurus kepada penahanan Rizky Ridho dan Dzaky.
Menurut Indra Sjafri, pelatih klub Liga 1 ini telah meminta pemain sebanyak 30 hingga 35 pemain untuk menghadapi kompetisi musim 2023/2024 ini.
Akan tetapi, untuk melepas satu sampai dua pemain ke timnas U-23 Indonesia saja pelatih sudah pusing.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar