BOLASPORT.COM - Kekalahan tunggal putri nomor satu India, PV Sindhu yang langsung tersingkir di laga perdananya pada Kejuaraan Dunia 2023 makin disorot karena faktor ganti pelatih pun belum membenahi penampilan dia.
Hasil mengecewakan dan cukup di luar dugaan harus rela diterima ratu bulu tangkis India itu setelah menelan pil pahit pada Kejuaraan Dunia 2023.
Datang sebagai unggulan 11 dan telah mendapat bye di babak 64 besar, Sindhu justru tampil di bawah ekspektasi ketika menjalani laga perdananya pada Selasa (22/8/2023).
Peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu langsung kandas ketika berlaga di babak 32 besar usai melawan Nozomi Okuhara yang berstatus non-unggulan.
Sindhu bahkan menelan kekalahan cukup telak dalam dua gim langsung dengan skor 14-21, 14-21 setelah berjuang selama 44 menit.
Kekalahan itu membuat dia berarti masih belum bisa revans dari Okuhara setelah terakhir kali juga kalah di All England Open 2020.
Keunggulan dalam rekor pertemuannya dengan pemain asal Jepang itu pun kini nyaris terkejar dengan angka 10-9.
Bagi Sindhu, kekalahan ini jelas menjadi pukulan telak baginya yang baru saja mengenang memori manis pada 20 Agustus 2023 lalu, kenangan saat ia meraih perak Olimpiade Rio 2016.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Gelagat Sombong Pelatih India, Merasa Yakin Kiamat Fajar/Rian Makin Dekat
"Hari ini (20 Agustus), saya berdiri di titik ini, saya tidak hanya merayakan medali dan kemenangan. Saya merayakan semangat ketangguhan, mengejar keunggulan dan keberanian mengejar mimpi," tulisnya di media sosial.
"Ini untuk tujuh tahun yang merupakan perpaduan antara suka dan duka, tantangan dan kemenangan, tetapi yang terpenting, bukti kekuatan dari ketekukan!" tandasnya.
Namun semangat yang digaungkan dia sendiri tersebut nyatanya justru sirna.
Sindhu belum bisa benar-benar kembali pada ritme terbaik dalam permainanya.
Ironisnya, kekalahan ini juga memastikan belum adanya perubahan besar yang terjadi dalam faktor permainannya sejak mendapat pelatoh baru.
Sebelumnya, Sindhu pun sudah mengabarkan bahwa ia kini mendapat pelatih baru sekaligus eks tunggal putra Malaysia, Hafiz Hashim.
"Hafiz memiliki semua sifat yang saya cari dalam diri seorang pelatih, termasuk tinggi badan, kecepatan dan insting menyerang. Sebagai mantan juara All England, dia memiliki latar belakang yang bagus," kata Sindhu pada 18 Juli 2023 lalu saat memperkenalkan sang pelatih anyar.
Namun sejak ditangani Hafiz Hashim pun, ia belum memiliki progres lebih baik dan masih langganan menderita early exit alias kalah di babak-babak awal.
Enam dari sembilan turnamen terakhirnya selalu berakhir kalah di babak 32 besar atau 16 besar.
Termasuk di turnamen BWF World Tour seperti Thailand Open 2023, Singapore Open 2023, Indonesia Open 2023, Korea Open 2023, dan Japan Open 2023.
Sebagian di antaranya bahkan kalah dari pemain-pemain di bawah peringkatnya.
Seperti ketika kalah dari Zhang Yi Man (China) di Japan Open 2023 dan kalah dari Pai Yu Po (Taiwan) di Korea Open 2023.
"Saya pikir dia (Okuhara) lebih diuntungkan karena sudah merasakan angin lapangan setelah bermain di babak pertama kemarin," kata Sindhu dikutip dari BadSpi.jp.
"Tapi selain itu, saya mengalami kekalahan yang sulit (diterima) secara mental.
"Saya harus berlatih dan menjadi lebih kuat seperti dia dan kembali bangkit. Saya akan siap untuk kesempatan berikutnya," imbuhnya.
Dengan kandas di babak 32 besar Kejuaraan Dunia 2023, Sindhu masih gagal kembali mengejar performa terbaiknya seperti ketika berhasil menjadi juara dunia 2019.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - 3 Unggulan Menderita di Hari Kedua, Ada PV Sindhu dan Korban Dejan/Gloria
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | timesofindia, badspi.jp, Bwftournamentsoftware.com |
Komentar