BOLASPORT.COM - Perjalanan pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, berakhir pada perempat final Kejuaraan Dunia 2023.
Bertanding di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Sabtu (26/8/2023) dini hari WIB, pemain yang akrab disapa dengan Jorji itu kalah dari Akane Yamaguchi (Jepang).
Gregoria kalah dua gim langsung, 16-21, 18-21.
Kemenangan ini menjadikan mantan tunggal putri nomor satu dunia tersebut semakin unggul 12-4 dalam rekor pertemuan dengan Gregoria.
Yamaguchi juga berhasil membalas kekalahan yang dia derita saat tampil di rumah sendiri pada Japan Open 2023.
Namun, Gregoria tidak menyinggung masalah di lutut kirinya sebagai penyebab kekalahannya.
"Saya belum puas dengan penampilan yang tidak sesuai dengan keinginan saya di pertandingan ini. Banyak kesalahan sendiri," kata Gregoria dalam siaran resmi PBSI.
"Harusnya saya bisa bermain lebih baik, meskipun hasilnya tidak menang. Saya senang bisa lolos ke 8 besar Kejuaraan Dunia, tetapi tak puas secara penampilan hari ini," aku Gregoria.
"Tadi di gim kedua, meski bisa mengejar, saya sudah tertinggal jauh. Itu susah dan sangat merugikan buat saya sendiri," ucap Gregoria.
Gregoria mengawali gim pertama dengan baik ketika ia masih mampu menunjukkan pukulan dan footwork lincah dengan pengembalian yang kerap menyulitkan Yamaguchi.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2023 - Ahsan/Hendra Tumbang, Pawang Ganda Putra Indonesia Belum Ada Obat
Ia juga mampu mengimbangi permainan Yamaguchi dan terus menempel ketat perolehan skor wakil terbaik Jepang tersebut.
Satu demi satu angka diraih hingga ia unggul 8-6.
Namun, keunggulan itu sirna ketika beberapa kali serangan Gregoria mudah terbaca.
Yamaguchi makin meningkatkan defence, bola ke manapun ia kejar sampai merampok lima angka beruntun.
Keadaan berbalik untuk keunggulan Yamaguchi, 11-8.
Setelah break interval, Gregoria makin sulit menemukan celah Yamaguchi.
Selain itu, akurasi pukulan dia juga mulai banyak tidak tepat.
Unforced error beruntun dilakukan Gregoria sampai tertinggal 11-15.
Sempat mendekat 14-17 lalu 16-19, Gregoria sama sekali sulit menyamakan kedudukan hingga tertahan di angka 16.
"Sebenarnya, sepanjang pertandingan saya tidak merasa tegang. Cuma karena kesalahan saya di beberapa poin itu yang membuat lawan malah jadi makin percaya diri menghadapi saya," tutur Gregoria.
"Harus diakui, lawan secara permainan lebih siap. Saya banyak melakukan kesalahan sendiri. Tekanan ini tentu berpengaruh terhadap penampilan. Hasil ini bukan seperti yang saya inginkan," ujar Gregoria.
Memasuki gim kedua, Gregoria start kurang bagus.
Ia banyak melakukan kesalahan dan akurasi pukulan dia menurun drastis hingga ketinggalan 2-9.
Semakin ditekan, Gregoria sempat membuka peluang comeback saat mendekat 8-12.
Bahkan ketika tertinggal 13-20, Gregoria berhasil merebut sejumlah angka beruntun sampai 18-20.
Namun, Yamaguchi yang sudah unggul menyentuh angka 21 lebih dulu.
"Banyak evaluasi dan saya belum puas dengan penampilan hari ini. Masih banyak yang harus dibenahi lagi," ucap Gregoria.
"Banyak pelajaran yang didapat dari pertandingan ini. Lawan dari awal sudah tahu cara bermain dan menerapkan pola untuk melawan saya. Sementara itu, saya lambat menemukan cara main untuk mengalahkan lawan."
"Ke depan, saya berharap bisa tampil lebih baik lagi. Hasil ini bisa saya terima dan jadi pelajaran dan untuk berkaca agar ke depan bisa lebih baik lagi," ucap Gregoria bertekad.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar