BOLASPORT.COM - Kekalahan dialami pasangan ganda putra nomor dua, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), pada perempat final Kejuaraan Dunia 2023.
Podium medali Kejuaraan Dunia 2023 dipastikan tanpa dua unggulan teratas di ganda putra.
Rankireddy/Shetty, unggulan kedua, menyusul Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, unggulan pertama untuk kandas sebelum babak semifinal yang memberikan hadiah medali.
Rankireddy/Shetty kandas di tangan pasangan andalan tuan rumah, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, pada babak delapan besar.
Juara Indonesia Open takluk dengan skor 18-21, 19-21 dalam laga yang digelar di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Jumat (25/8/2023).
Padahal Rankireddy/Shetty mewarisi status favorit juara setelah Fajar/Rian Ardianto terhenti pada babak 32 besar.
Kepercayaan diri tinggi pun sudah ditunjukkan dari kubu Rankireddy/Shetty.
Wakil Presiden Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI), Pullela Gopichard, sampai mengatakan bahwa Rankireddy/Shetty bisa mengalahkan pasangan mana pun untuk menjadi juara
Rankireddy/Shetty sedang berada dalam tren bagus berkat empat gelar pada tahun ini yaitu Swiss Open Super 300, Kejuaraan Asia, Indonesia Open Super 1000, dan Korea Open Super 500.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Ahsan/Hendra Pamit, Ganda Putra Tak Bisa Digendong The Daddies Melulu
"Mereka berada dalam performa yang hebat dan bisa mengalahkan siapa saja," kata Gopichard, dilansir BolaSport.com dari Timesof India pada Rabu (23/8/2023).
"Mereka sudah menduduki peringkat kedua dunia dan saya percaya diri bahwa mereka bisa meraih gelar juara," imbuhnya.
Sayangnya, Rankireddy/Shetty harus menyerah di tangan Astrup/Rasmussen.
Astrup/Rasmussen menjaga keunggulan mereka dalam rekor pertemuan atas Rankireddy/Shetty menjadi 6 kemenangan dan hanya 2 kekalahan.
Pertandingan sebenarnya berlangsung sengit, Astrup/Rasmussen juga tak merasa mereka mampu memegang kendali.
"Tidak, kami jelas tidak. Pertandingan menjadi tidak terkendali bagi kami," ucap Kim Astrup.
"Kami memegang kendali hingga 15-12, tetapi kemudian mereka melakukan tekanan di angka 15, jadi kami jelas tidak memegang kendali."
"Tetapi kami terus mengejar bola dan mencoba untuk melihat apakah kami dapat membuat permainan menjadi lebih tegang."
"Karena kami juga dapat merasakan bahwa mereka juga tegang," kata Kim Astrup kepada TV 2 Sport Denmark, dilansir BolaSport.com.
Sementara itu, Rankireddy/Shetty menyesali kekalahan mereka karena salah dalam mengeksekusi strategi.
Mereka mengakui bermain tidak enak sepanjang pertandingan yang berlangsung ketat.
"Kami bermain dengan baik namun eksekusinya salah. Meskipun kami bermain buruk, kami masih hampir memenangkan pertandingan," kata Rankireddy kepada BWF.
"Saya merasa kami tidak nyaman sepanjang pertandingan, tapi kami kalah 21-18 21-19, itulah mental juara."
"Bahkan saat kami mengalami hari yang buruk, kami bermain dengan baik," ujar Rankireddy masih dengan percaya diri.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | indiatimes.com, SportTV2.dk |
Komentar