Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kejuaraan Dunia 2023 - Apriyani/Fadia di Ambang Sejarah, Jadi Ganda Putri Indonesia ke-3 yang Lolos Final

By Nestri Y - Sabtu, 26 Agustus 2023 | 21:30 WIB
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi ganda putri Indonesia ketiga yang mampu melesat ke final Kejuaraan Dunia 2023, usai menang di semifinal yang berlangsung di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Sabtu (26/8/2023).
YOHAN NONOTTE/BADMINTON PHOTO
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi ganda putri Indonesia ketiga yang mampu melesat ke final Kejuaraan Dunia 2023, usai menang di semifinal yang berlangsung di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Sabtu (26/8/2023).

BOLASPORT.COM - Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti selangkah lagi dapat mengukir sejarah bulu tangkis Indonesia setelah memastikan diri melangkah ke final Kejuaraan Dunia 2023.

Apriyani/Fadia menjadi ganda putri Indonesia ketiga yang mencicipi final Kejuaraan Dunia.

Kepastian itu didapat setelah mereka mampu menaklukkan peraih medali perak edisi tahun lalu, Kim So-yeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan).

Pada semifinal yang berlangsung di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Sabtu (26/8/2023), Apriyani/Fadia mengandaskan Kim/Kong yang berstatus unggulan tiga dalam permainan dua gim langsung, 21-9, 22-20.

Agresif, berani dan jarang membuat kesalahan sendiri menjadi pemandangan utama bagaimana sangarnya permainan Apriyani/Fadia.

Ganda putri peringkat 12 itu seakan telah kembali meniti jalan kemenangan mereka.

Keberhasilan mencapai final Kejuaraan Dunia 2023 pun membuka peluang mereka untuk mengukir sejarah.

Belum pernah ada ganda putri Indonesia yang menjadi juara dunia sejak kompetisi bergengsi ini digulirkan pada 1977 silam.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Akane Yamaguchi Susul Viktor Axelsen, 2 Juara Bertahan Sektor Tunggal Kandas

Sejauh ini baru tiga pasangan ganda putri Tanah Air yang mampu melesat ke final.

Pasangan pertama adalah Ferawati Fadjrin/Imelda Wiguno.

Ferawati/Imelda pernah melesat ke final Kejuaraan Dunia 1980.

Pada edisi kedua kompetisi yang saat itu digelar di Jakarta, Indonesia, mereka berhasil melangkah ke laga puncak setelah menaklukkan Karen Bridge/Barbara Sutton (Inggris).

Sayangnya, pada final, Ferawati/Imelda harus puas dengan medali perak setelah takluk dari wakil Inggris lainnya, Nora Perry/Jane Webster.

Mereka kalah dalam dua gim langsung, 3-15, 12-15.

Selanjutnya, 15 tahun kemudian muncullah Finarsih/Lili Tampi.

Finarsih/Lili berhasil menyamai senior mereka dengan melaju ke final Kejuaraan Dunia 1995 yang saat itu diadakan di Laussane, Swiss.

Akan tetapi, masa itu masih belum jadi rezeki bagi ganda putri Indonesia.

Pada babak final, Finarsih/Lili harus kalah dramatis dari wakil Korea Selatan, Gil Young-ah/Jang Hye-ock dalam pertarungan rubber game.

Mereka kalah setelah sempat memenangi gim pertama, 15-3, 11-15, 10-15.

Gil/Jang sendiri menjadi momok menakutkan saat itu sebab perjalanan mereka menuju final pun sudah heroik dengan mengandaskan wakil andalan China, Ge Fei/Gu Jun di perempat final.

Kini, 28 tahun berselang, tibalah masa Apriyani/Fadia.

Kebangkitan mereka setelah dalam beberapa turnamen BWF World Tour kurang bagus, bisa jadi akan mencetuskan titik balik manis di ajang Kejuaraan Dunia 2023 kali ini.

Pada final besok, Minggu (27/8/2023), Apriyani/Fadia akan diuji dengan lawan lebih berat.

Mereka sudah ditunggu sang juara bertahan sekaligus pasangan nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Jika melihat catatan di atas kertas, rekor head-to-head tidak terlalu enak bagi Apriyani/Fadia.

Sebab mereka tertinggal 1-4, di mana satu-satunya kemenangan atas Chen/Jia sudah terjadi pada tahun lalu di perempat final Malaysia Open 2022.

Menghadapi wakil China di ajang Kejuaraan Dunia jelas bukan hal mudah.

Dinasti ganda putri China memiliki riwayat sangat manis. Mereka mendominasi perolehan gelar di sektor ini selama 54 tahun kompetisi ini bergulir.

Dari 27 kali penyelenggaraan Kejuaraan Dunia, ganda putri Negeri Tirai Bambu telah mengoleksi 22 medali emas.

Tiga peraih emas terakhir mereka pun pelakunya adalah Chen/Jia, yang pernah menjadi juara dunia pada edisi 2017, 2021 dan 2022.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Hemat Bicara Jelang Final, Apriyani/Fadia Enggan Sesumbar Jelang Duel Panas Lawan Juara Bertahan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : BolaSport.com, BWF Badminton
REKOMENDASI HARI INI

Reaksi Kemarahan Enea Bastianini Diungkap Manajer Usai Jadi Tumbal Marc Marquez di Ducati

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136