BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong menjelaskan bagaimana situasi di final Piala AFF U-23 2023 saat ia meminta Daffa Fasya berganti jersey dari kiper menjadi outfield player.
Laporan langsung wartawan BolaSport.com, Bagas Reza Murti, di Rayong, Thailand.
Timnas U-23 Indonesia harus tumbang lewat adu penalti dengan skor 5-6 dari Vietnam dalam laga final Piala AFF U-23 2023 di Rayong Provincial Stadium, Sabtu malam WIB.
Dengan hanya membawa 18 pemain, Shin Tae-yong mengaku cukup kesulitan mengatur bagaimana pertandingan agar sesuai harapannya.
Bahkan di starting XI, Shin Tae-yong di luar ekspektasi justru menyimpan Ramadhan Sananta, Jeam Kelly Sroyer dan Frengky Missa.
Baca Juga: Piala AFF U-23 2023 - Shin Tae-yong Beri Alasan Percayakan Penendang Penalti kepada Ernando Ari
Ketiganya baru dimainkan di babak kedua.
"Ya kami secara resmi hanya tersedia beberapa pemain, 14-15 pemain outfield (selain kiper)," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers pasca-laga.
"Jadi bahkan ketika kami ingin mengakhiri laga dengan 90 menit, tapi saya sebagai pelatih juga harus mengukur bila pertandingan berlanjut ke babak tambahan atau tidak."
"Itulah alasannya mengapa saya memutuskan starting XI untuk hari ini," tambahnya.
Minimnya pemain juga membuat kiper kedua timnas U-23 Indonesia, Daffa Fasya harus berganti jersey dari kiper ke pemain outfield.
Shin Tae-yong pun menjelaskan situasi khusus untuk Daffa Fasya dalam pertandingan final ini.
"Kami hanya punya 5 pemain cadangan (selain kiper)," kata Shin Tae-yong.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Kita Harus Pikirkan Lagi Piala AFF U-23 2023, Tidak Akan Bikin Pemain Berkembang!
"Pastinya kami juga bersiap ketika laga akan berlanjut ke extra time."
"Dan kita bisa memiliki satu pergantian pemain lagi untuk pemain outfield."
"Itulah alasannya. Vietnam mereka punya 23 pemain."
"Dan ada juga masalah di lapangan yang mengharuskan kami mengganti pemain secara langsung," tambahnya.
Sementara itu, Shin Tae-yong juga kembali menyatakan ketidakpuasannya dengan kepemimpinan wasit.
Menurutnya jika tak meningkatkan kualitas sang pengadil, maka Piala AFF U-23 hanya justru akan menghambat perkembangan pemain.
"Hanya satu hal yang ingin saya sampoaikan adalah jika AFF ingin anggotanya berkembang, pemain juga berkembang, kita harus memikirkan beberapa hal," kata Shin Tae-yong.
"Saya tak bisa menyebutnya secara spesifik, tetapi beberapa situasi tidak menolong pemain."
"Pemain mungkin punya usaha yang hebat, tetapi keputusan (pengadil) salah."
"Dan keputusan salah itu tidak bagus. Bisa menghambat perkembangan pemain meskipun mereka punya effort yang besar," tambahnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar