BOLASPORT.COM - Potensi hengkangnya Marc Marquez dari Repsol Honda menjadi topik hangat dalam bursa pembalap MotoGP. Untuk keluar sendiri tidak mudah bagi Marquez karena kontrak yang kelewat mewah.
Semuanya dimulai pada awal tahun 2020 saat Honda mengumumkan kesepakatan baru berdurasi 4 tahun dengan Marc Marquez yang berlaku sampai 2024.
Manuver Honda ini menjadi sebuah gebrakan karena lumrahnya pembalap top di MotoGP cuma mendapatkan kontrak dengan siklus dua tahun.
Akan tetapi, siapa yang bisa mengatasi godaan untuk membuat perjudian jangka panjang ketika pembalap yang ada di depan mereka sedang tak terhentikan.
Pada 2019 Marquez berhasil memasang standar begitu tinggi ketika sendirian membawa Honda merebut triple crown MotoGP yang terdiri dari gelar pembalap, tim, dan konstruktor.
Marquez nyaris tak terhentikan setelah mencetak 12 kemenangan dan cuma 1 kali gagal finis di dua posisi teratas dalam 19 balapan musim itu.
Sulit untuk memperkirakan akan adanya penantang sejati bagi Marquez dengan usianya yang baru mencapai 27 tahun tetapi sudah memegang delapan gelar juara dunia di tangan.
Marquez pun menjadi pembalap MotoGP pertama dengan nilai kontrak balapan bernilai tiga digit.
Sebagaimana diberitakan GPOne.com, investasi Honda dengan juara dunia delapan kali itu ditaksir mencapai 100 juta euro atau sekitar 1,6 triliun rupiah menurut kurs sekarang.
Baca Juga: Dulu Jadi Pesaing Valentino Rossi, Tim Bersejarah Mundur dari MotoGP Setelah 29 Tahun Berlomba
Apes, apa yang terjadi berikutnya jauh di luar perkiraan.
Diawali dengan masalah besar yang disebabkan pandemi Covid-19, Honda makin merana setelah melihat Marquez menjadi pesakitan gegara cedera berkepanjangan.
Sampai saat ini, Marquez sama sekali gagal menjangkau persaingan untuk perburuan gelar juara dunia seperti apa yang diharapkan terjadi.
Situasi kian runyam ketika motor Honda makin tertinggal. Sinyal frustrasi tak tertahankan lagi bagi Marquez sehingga memanaskan rumor kepindahan ke tim lain.
Untuk keluar dari kontrak bernilai megah ini tentunya tidak mudah.
"Saya tidak memikirkan tentang hal ini sebelum saya memulai musim," kata Marquez menghindari pertanyaan klausul keluar dalam kontraknya saat tes pramusim di Sepang pada Februari lalu.
"Saya memiliki kontrak selama dua tahun lagi dan saya ingin menang, kemungkinan bersama Honda," tambahnya menegaskan.
Marquez punya satu cara untuk melakukannya.
Seperti dilansir dari Speedweek, Marquez hanya bisa mengakhiri kontraknya dengan HRC (Honda Racing Corporation) lebih cepat jika pindah ke tim satelit.
Baca Juga: Update Line-up MotoGP 2024 - LCR Resmikan Johann Zarco, Semoga Beruntung dengan The Power of Honda
Sayangnya, untuk mewujudkannya tidak semudah itu.
KTM yang paling dikaitkan dengan Marquez dalam bursa pembalap belum mendapatkan restu dari Dorna Sport untuk menambah tim satelit mereka.
Pabrikan asal Mattighfofen, Austria, itu tidak memiliki tempat yang cukup untuk menampung semua talenta mereka.
Jangankan merekrut Marquez, KTM sudah dibuat pusing karena harus menyediakan satu tempat bagi bocah ajaib, Pedro Acosta.
Satu slot kosong yang ditinggalkan Suzuki pada akhir musim lalu dipagari Dorna untuk pabrikan baru yang berniat bergabung ke MotoGP.
Sebenarnya masih ada skenario alternatif lainnya bagi Marquez yaitu bergabung bersama Ducati yang masih punya 2 tempat lowong di tim satelit mereka yaitu Pramac.
Bersama Pramac Marquez tetap akan mendapatkan dukungan mumpuni berupa motor pabrikan Ducati walau secara teknis memperkuat tim satelit.
Akan tetapi, Ducati dikabarkan mengambil sikap menunggu dan mengamati.
Pabrikan Borgo Panigale mengharapkan posisi tawar sebaik mungkin dengan menahan diri sampai Marquez tidak punya opsi selain bergabung dengan mereka.
Baca Juga: Makin 1 Hati Bagnaia-Ducati dan Cocoklogi Awan Merah dengan Orang Belanda yang Terbang
Ducati kini menunggu hasil perang di balik layar antara KTM yang menginginkan tempat untuk tim satelit baru dengan Dorna yang memerlukan persetujuan semua pabrikan untuk mengubah aturan konsesi.
Sementara itu Honda memiliki satu kesempatan untuk meyakinkan Marquez melalui purwarupa motor 2024 yang akan dijajal untuk pertama kali saat Tes Misano pada 11 September 2023.
Satu faktor lain yang berpeluang mengganggu adalah keputusan Valentino Rossi tentang masa depan muridnya yaitu Marco Bezzecchi dan Franco Morbidelli.
Bezzecchi sudah mendapatkan tawaran dari Ducati untuk pindah ke Pramac karena performa apik tetapi lebih senang bertahan di tim VR46 walau risikonya tetap dengan motor lama.
Sedangkan Morbidelli memerlukan tempat baru setelah masa baktinya yang selesai musim ini tidak diperpanjang oleh Yamaha.
Morbidelli sendiri turut menjadi kandidat pembalap baru Pramac karena latar belakang sebagai mantan runner-up MotoGP.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar