BOLASPORT.COM - Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus puas dengan medali perak Kejuaraan Dunia 2023. Meski gagal emas, mereka janji akan bangkit lebih kuat.
Perolehan medali perak yang disumbangkan oleh Apriyani/Fadia pada Kejuaraan Dunia 2023 menjadi prestasi yang luar biasa.
Walau belum berhasil emas, pencapaian tersebut sudah di luar ekspektasi menyusul sektor ganda putri tidak ditarget tembus final.
Kemampuan Apriyani/Fadia meraih perak Kejuaraan Dunia juga mengulang prestasi 28 tahun silam dari yang pernah diraih Finarsih/Lili Tampi pada edisi 1995.
"Kami bersyukur, bangga dengan performa hari ini. Dapat medali perak di Kejuaraan Dunia. Ini semua buah dari kesabaran dan latihan yang kami lakukan," ucap Apriyani dalam siaran pers PBSI.
"Prestasi ini saya persembahkan kepada kakak-adik, keluarga, teman-teman tersayang, pelatih Koh Eng Hian, Kak Rionny, dan PBSI."
"Bersyukur dapat medali perak. Sudah lama sektor ganda putri tidak mendapat medali. Prestasi ini membuat ganda putri pelatnas membuat sejarah. Senior-senior yang dulu sudah berjuang, juga saya ucapkan terima kasih," tandasnya.
Apriyani/Fadia harus puas dengan raihan medali perak setelah dikalahkan juara bertahan, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) dengan skor 16-21, 12-21.
Meraih perak memang menutup harapan Indonesia untuk menyempurnakan emas di lima sektor pada ajang Kejuaraan Dunia.
Dengan kekalahan Apriyani/Fadia, sektor ganda putri Indonesia masih jadi satu-satunya sektor yang belum pernah meraih gelar juara dunia.
Kendati begitu, Apriyani/Fadia tidak ingin terpuruk dengan kekalahan ini.
"Kita tidak mau akan terpuruk terus. Kami percaya pasti ada jalan untuk kembali ke performa terbaik lagi," kata Apriyani bertekad.
"Ini sebuah proses yang sangat luar biasa. Sebelum Kejuaraan Dunia, performa kami sangat turun. Kami harus berjuang secara luar bisa pada diri masing-masing. Kami mau bangkit step by step dan akhirnya mendapat hasil luar biasa di Kejuaraan Dunia ini."
"Terima kasih buat Fadia yang mampu mengantarkan saya dapat medali perak Kejuaraan Dunia," tandasnya.
Mengulas tentang pertandingan final melawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, Apriyani menilai bahwa lawan memang sangat lebih siap.
"Hari ini lawan sangat mempersiapkan pola permainan dengan baik. Mulai dari servis pertama sampai delapan pukulan, sangat fokus untuk bisa dapat poin," jelas Apriyani.
"Kami seolah-olah dihabisi di bawah delapan pukulan. Nggak pernah lepas," tandasnya.
Pun demikian oleh Fadia. Sebagai pemain termuda di antara 4 pemain di lapangan, ia memang lebih banyak dicecar.
"Kami akui, lawan dari hawanya sudah dapat dari awal. Ini pelajaran bagi saya. Mereka begitu fokus untuk mengalahkan kami,"sahutnya.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Kekalahan Apriyani/Fadia Hadirkan 1 Siklus Olimpiade Tersuram Indonesia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar