BOLASPORT.COM - Akhir perjalanan pasangan ganda putra Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, pada Kejuaraan Dunia 2023 tidak seperti dongeng.
Namun, pasangan yang kerap dijuluki duo lawak Denmark tersebut masih menikmati kesuksesan karier terbesar mereka hingga saat ini.
Astrup/Rasmussen nyaris meraih medali emas di hadapan 10.000 penggemarnya yang penuh semangat di Royal Arena di Kopenhagen.
Namun, mereka kalah dari Kang Min-hyuk-Seo Seung-jae (Korea Selatan), dengan skor 21-14, 15 -21, 17-21 dalam 69 menit dan harus puas dengan raihan medali perak.
Meski kalah, hasil tersebut merupakan pencapaian luar biasa bagi Astrup (31) dan Rasmussen (34).
Astrup/Rasmussen yang berada di peringkat ke-11 dunia itu mengalami tahun yang tidak konsisten dengan hanya tampil pada Kanada Open 2023 dan medali emas European Games pada Juli sebelum mengikuti Kejuaraan Dunia 2023.
Astrup/Rasmussen belum pernah melewati perempat final dalam semua turnamen lain yang mereka ikuti tahun ini.
Namun didukung oleh dukungan tuan rumah, duo ini bangkit dan menantang usia dan peringkat mereka untuk menampilkan pertunjukan spektakuler untuk mencapai final.
Tim tuan rumah menumbangkan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia) ; juara Asia, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) ; dan peringkat ke-3 dunia, Liang Wei Keng/Wang Chang (China) dalam perjalanan ke final.
"Perak ini sangat berarti bagi kami," kata Astrup dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Itu adalah hasil terbaik dalam karier kami dan tidak banyak ganda putra Denmark yang berhasil mencapai final Kejuaraan Dunia," ucap Astrup.
"Dan kami mengalami hal ini di rumah sendiri, jadi kami sangat bersyukur."
Pasangan ganda putra Denmark terakhir yang meraih medali perak di pertemuan dunia adalah Mathias Boe/Carsten Mogensen, 10 tahun lalu.
Sementara itu, titel juara ganda putra merupakan gelar kedua Seo Seung-jae pada Kejuaraan Dunia 2023 setelah menjuarai nomor ganda campuran lebih dulu.
Dia sebelumnya bermain gemilang bersama Chae Yu-jung untuk mengejutkan peringkat 1 dunia dan juara bertahan Zheng Siwei/Huang Ya Qiong (China) 21-17, 10-21, 21-18.
Seo menjadi pebulu tangkis Korea Selatan pertama dalam 24 tahun yang memenangkan dua gelar dalam satu turnamen kejuaraan dunia.
Kim Dong-moon menjadi pebulu tangkis Korea terakhir yang menyapu bersih dua gelar ganda putra bersama Ha Tae-kwon dan campuran dengan Ra Kyung-min.
Kemenangan Kang/Seo membayar kebuntuan medali emas ganda putra selama 11 tahun pada Kejuaraan Dunia.
Kali terakhir ganda putra Korea Selatan yang naik podium kampiun adalah Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol yang juga meraihnya di Kopenhagen pada 2014.
Sebelumnya, ganda putra Negeri Ginseng yang meraih medali emas Kejuaraan Dunia adalah Ha Tae-kwon/Kim Dong-moon (1999) dan Park Joo-bong/Kim Moon-soo (1991).
Park Joo-bong dan Kim Dong-moon dengan menjadi juara dunia di dua sektor yaitu ganda putra dan ganda campuran dalam satu edisi kompetisi.
Park Joo-bong pernah tembus di dua final Kejuaraan Dunia dan sukses memenangkannya bersama Kim Moon-soo (1985, 1991), serta Yoo Sang-hee (1985) dan Chung Myung-hee (1991).
Adapun Kim Dong-moon meraih prestasi itu pada edisi 1999 bersama Ha Tae-kwon dan Ra Kyung-min.
Uniknya, ganda putra Korea Selatan pun punya memori manis ketika menjalani final Kejuaraan Dunia yang digelar di Kopenhagen, Denmark.
Bahkan juga saat bertemu wakil tuan rumah, sebagaimana kemenangan Kim Moon-soo/Park Joo-bong atas Jon Holst-Cristensen/Thomas Lund dengan skor 15-10, 12-15, 17-16 pada 1991.
Baca Juga: Update Ranking Race to Paris - Posisi Apriyani/Fadia Naik Lagi, Jonatan Terlempar dari Zona Aman
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar