BOLASPORT.COM - China Open 2023 menghadirkan sejumlah kenangan manis bagi wakil Indonesia yang berhasil menuai sukses dalam edisi-edisi sebelumnya.
Akhirnya kota Changzhou akan kembali menggelar kompetisi BWF World Tour bergengsi bertaraf Super 1000 dengan dihelatnya China Open 2023.
China Open tahun ini menjadi yang pertama kalinya setelah absen selama tiga tahun pada 2020 hingga 2022 karena pandemi.
Terakhir kali turnamen yang akan bergulir di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China tersebut digelar adalah pada tahun 2019.
Pada edisi 2019 itu pula, Indonesia unjuk gigi di Negeri Tirai Bambu dengan meloloskan tiga wakil ke babak final.
Ada tiga wakil Tanah Air yang berhasil memijakkan langkah ke laga puncak pada saat itu.
Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Anthony Sinisuka Ginting.
Marcus/Kevin merupakan pemenang dari sektor ganda putra setelah menaklukkan Ahsan/Hendra dalam laga derbi Merah Putih.
Minions sukses membawa pulang gelar juara China Open 2023 setelah membukukan kemenangan alot tiga gim, 21-18, 17-21, 21-15.
Pertemuan Marcus/Kevin versus The Daddies saat itu merupakan final ideal di antara partai final lainnya.
Pasalnya, Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra merupakan pasangan ganda putra berlabel unggulan satu dan dua.
Duel tersebut juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia.
Sebab itu merupakan derbi keempat bertemunya Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra di sebuah final BWF World Tour, setelah Indonesia Masters, Indonesia Open dan Japan Open 2019.
Sementara itu, di sektor tunggal putra, ada Anthony Sinisuka Ginting yang akan datang pada China Open 2023 kali ini dengan status finalis edisi sebelumnya.
Ginting selalu berhasil menembus final China Open di dua penampilan terakhir dengan hasil juara pada 2018 dan runner-up pada 2019.
Dua final ini bahkan menegaskan rivalitas MomoGi alias duel Ginting dan mantan pemain nomor satu dunia, Momota dengan Ginting.
Pada 2018, Ginting yang keluar sebagai juara setelah menghentikan Momota dalam pertarungan sengit selama dua gim yang selesai dengan skor 23-21, 21-19.
Namun pada edisi 2019, pemain besutan PB SGS PLN Bandung itu yang harus kena revans dari Momota setelah bergulat selama 90 menit dalam pertarungan rubber game yang sengit.
Sempat bangkit untuk menyamakan kedudukan dari 15-19 menjadi 19-19 pada gim ketiga, Ginting harus mengakui keunggulan Momota dengan kekalahan 21-19, 17-21, 19-21.
Pada China Open 2023, tinggal tersisa Ginting dan Ahsan/Hendra sebagai finalis edisi sebelumnya yang akan berangkat dari Indonesia.
Marcus/Kevin selaku juara bertahan dipastikan tak mampu mempertahankan mahkota karena pemulihan pasca-operasi yang dijalani Marcus.
Anthony dan Ahsan/Hendra harus tetap waspada karena level yang tinggi membuat mereka akan menghadapi "final kepagian".
Ahsan/Hendra sudah dihadapkan lawan tak mudah sejak babak pertama karena akan bertemu Juara Dunia, Seo Seung-jae/Kang Min-hyuk (Korea Selatan).
Sementara Ginting akan ditantang lawan yang tak boleh diremehkan yaitu Kanta Tsuneyama (Jepang).
Terakhir kali bertemu pemain asal Negeri Matahari Terbit itu pada Japan Open 2023, Ginting harus rela kalah dua gim dengan skor 13-21, 18-21.
Sementara itu, China Open 2023 diyakini bakal jauh lebih bergengsi daripada penyelenggaraan sebelumnya.
Selain karena ini merupakan turnamen BWF World Tour level atas pertama yang kembali bergulir di China, total hadiah uangnya juga tak main-main.
Panitia penyelenggara menyiapkan hadiah uang dengan nilai total sebesar 2 juta dolar AS (30,4 miliar rupiah).
Ini menjadi prize money tertinggi di antara BWF World Tour Super 1000 lainnya yang standarnya adalah 1,25 juta dolar AS (19 miliar rupiah).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar