BOLASPORT.COM - PSSI membeberkan bahwa Liga 1 Putri direncanakan bakal berlangsung tahun depan. Namun, kompetisi ini hanya akan diikuti oleh 10 peserta.
Seperti diketahui, permasalahan sepak bola wanita di Indonesia masih selalu sama sejak lama.
Kompetisi sepak bola wanita tak kunjung digelar meski banyak pemain menjerit dan berharap Liga 1 Putri digelar.
Liga 1 Putri baru pertama kali digelar pada tahun 2019 dan sampai sekarang belum kembali berlangsung.
Baca Juga: FIFA Bantu PSSI Buat Rancangan Besar untuk Sepak Bola Wanita
Edisi pertama itu hanya diikuti oleh 10 dari 18 klub Liga 1.
Sepuluh tim tersebut yakni Persija Jakarta Wanita, PSM Makassar, Persib Bandung, PS Tira Persikabo, Bali United, dan Arema FC Wanita.
Serta PSIS Semarang, Persipura Jayapura, PSS Sleman, dan Persebaya Surabaya.
Edisi pertama Liga 1 Putri 2019 itu dimenangi oleh Persib Bandung seusai mengalahkan PS Tira Persikabo di partai final dengan skor agregat 6-1.
Setelah itu, Liga 1 Putri belum lagi digelar hingga saat ini dan masih mati suri.
Namun, PSSI mengaku akan kembali menghidupkan kompetisi Liga 1 Putri yang direncanakan berlangsung tahun depan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komite Sepak Bola Wanita, Vivin Cahyani, dalam peresmian Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (3/9/2023).
Menurutnya kompetisi Liga 1 Putri memang tak bisa digelar buru-buru tahun ini.
Baca Juga: Jeritan Pemain Persis Solo yang Rindu Tampil di Liga 1 Putri, Bosan Hanya Berlatih
Pasalnya, PSSI masih terus mematangkan agar kompetisi Liga 1 Putri ini bisa bergulir dengan baik dan bakal berjalan dengan rutin ke depannya.
Untuk itu, PSSI membenahi satu-satu permasalahan dan menurutnya harus mulai dari akar rumput.
Masih banyak akar masalah yang harus diselesaikan PSSI sebelum Shafira Ika Putri dan teman-temannya bisa kembali beraksi di atas lapangan.
"Sedang disusun sama Pak Erick dan kami tengah membuat master plan-nya dan untuk tahun ini, kami sedang duduk bareng dan mungkin kami akan memulai lagi liga putrinya," ujar Vivin Cahyani saat ditemui BolaSport.com.
"Sepertinya tidak keburu di tahun ini. Mungkin awal tahun depan," ucapnya.
"Kami sedang susun formatnya bagaimana, nanti tinggal presentasi ke Ketum PSSI."
Lebih lanjut, kompetisi Liga 1 Putri yang direncanakan bakal bergulir tahun depan ini akan tetap diikuti oleh 10 peserta tim Liga 1.
Baca Juga: Perwakilan FIFA Puji Langkah dan Tekad Indonesia Kembangkan Sepak Bola Wanita
Vivin mengatakan bahwa kompetisi ini direncanakan bakal fokus bergulir di Pulau Jawa.
"Timnya tetap kita minta dari klub Liga 1. Ya, diwajibkan. Sekarang begini, sepak bola kita baru bangkit. Putra saja masih susah. Kalau langsung dibebani semua PR- nya, ya mungkin banyak yang berteriak," kata Vivin.
"Makanya kami siapkan slot mulai dulu dengan 10 tim. Siapa saja yang punya, yang belum siap, kami kasih waktu sampai tahun depannya."
"Tetapi jelas harus dimulai, kalau menunggu komplet nanti tidak mulai-mulai."
"Targetnya tetap untuk klub Liga 1 karena terkait lisensi AFC. Kalau mereka mau mendapatkan lisensi, ya harus punya tim sepak bola wanita. Sementara ini memang belum komplet."
Baca Juga: PSSI Sambut Baik Inisiatif Swasta Bangun Sepak Bola Wanita, Ratu Tisha: Siap Bersinergi
"Yang sudah ada Borneo, Arema, ada 6 klub Liga 1 yang punya tim wanita dan memenuhi lisensi AFC. Butuh empat lagi. Doakan bisa tahun depan."
Saat ditanya alasan kenapa Liga 1 Wanita hanya diikuti 10 tim peserta, Vivin mengungkapkan kendalanya.
"Kendalanya itu memang talentanya kurang karena tidak semua klub Liga 1 itu punya tim putri," tutur anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.
"Makanya 10 tim dulu dan akan difokuskan penyelenggaraannya di Pulau Jawa supaya tidak berbiaya terlalu besar," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar