BOLASPORT.COM - Pembalap penguji KTM, Dani Pedrosa, turut memberikan komentarnya situasi yang dialami Marc Marquez bersama Repsol Honda usai meraih hasil terbaik pada balapan MotoGP San Marino 2023.
Marquez berhasil finis di posisi ketujuh yang merupakan hasil terbaiknya sepanjang MotoGP 2023.
Pembalap asal Cervera, Spanyol itu bahkan sempat berada di urutan keenam dengan berada di belakang Maverick Vinales (Aprilia Racing).
Namun Marquez akhirnya harus tergusur usai disalip pembalap Aprilia lainnya, Miguel Oliveira.
Pedrosa selaku mantan rekan seperjuangan Marquez di Honda mengatakan sulit memberikan jawaban terhadap kondisi The Baby Alien saat ini yang begitu kesulitan.
Marquez masih berjuang untuk kembali menemukan performa terbaiknya bersama Honda yang masih berada dalam situasi rumit.
Baca Juga: CEO Ducati Mengaku 'Tertarik' Mengontrak Marc Marquez, tetapi Direktur Olahranya Menentang
"Sangat sulit untuk memberikan jawaban, pertama-tama karena saya bukan Marc. Tapi ada juga sejarahnya, dengan tim, dengan Repsol," ucap Pedrosa saat ditanyai pendapatnya soal Marquez.
"Saya tidak tahu bagaimana keadaan mereka dalam beberapa tahun terakhir hingga mereka berada dalam situasi seperti sekarang. Hanya dia yang tahu."
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit mengingat usianya yang sudah 30 tahun."
"Saya tidak bisa mengatakan apa yang akan saya lakukan, karena saya bukan dia, tetapi saya kira dia akan menemukan cara untuk menata masa depannya," ujar Pedrosa seperti yang dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
Ya, Marquez sudah berada di usia kepala tiga yang harus segera menentukan masa depannya yaitu bertahan di Honda atau memiliki opsi lain,
Sementara dengan meraih hasil terbaik, Marquez mengaku menderita jelang akhir-akhir balapan karena menggunakan ban belakang soft.
"Ya, tapi tentu saja di sepuluh lap terakhir ban belakang soft lebih lemah daripada ban medium yang digunakan oleh semua tim rival di belakang," kata Marquez dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Sejujurnya, saya pikir saya melakukan balapan yang sempurna. Namun, kami kalah 13 detik dari para pembalap teratas (Jorge Martin)."
"Kami telah berusaha maksimal dan saya menyerang ketika saya perlu. Saya menderita, tapi saya bisa mempertahankan diri dengan cukup baik di lap-lap terakhir saat ada rombongan besar di belakang saya," ujar Marquez.
"Dengan ban Soft Anda harus banyak menyulap berat badan Anda untuk tetap memiliki traksi di akhir balapan. Hal itu menghabiskan banyak energi."
"Hari ini saya juga menderita secara fisik karena motor ini sangat menuntut fisik ketika saya harus melakukan semua manuver ini."
"Itulah mengapa saya merasakan 'arm pump' di kedua lengan saya hari ini. Tapi bukan hanya itu, seluruh tubuh saya kehabisan tenaga," ujar Marquez.
Baca Juga: CEO Ducati Mengaku 'Tertarik' Mengontrak Marc Marquez, tetapi Direktur Olahranya Menentang
"Saya menghabiskan banyak energi untuk mengejar Viñales. Karena tujuan saya adalah untuk mengejarnya dan kemudian tetap berada di belakangnya dan menemaninya sampai akhir," imbuh Marquez.
"Tapi ketika saya berada di belakangnya, saya sudah hancur. Itulah mengapa Oliveira menyalip saya dan tidak mungkin bagi saya untuk mengikutinya. Saya ingin tahu apakah ini akan terus berlanjut seperti ini di balapan berikutnya bagi kami."
"Kami hanya perlu lebih banyak performa. Bagaimana saya mengatur waktu putaran yang lebih baik tidak menjadi masalah bagi saya."
"Apakah saya harus mengerem terlambat dan keluar dari tikungan lebih lambat atau mengerem lebih awal dan kemudian berakselerasi lebih awal tidaklah penting. Saya hanya ingin menjadi lebih cepat," pungkas Marquez.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport.com, Speedweek.com |
Komentar