BOLASPORT.COM - Tim bulu tangkis China juga sedang dalam kondisi yang tidak baik usai mendapatkan ancaman nyata dari Korea Selatan.
Sektor ganda campuran paling terlihat mengalami penurunan dalam dua turnamen terakhir pada Kejuaraan Dunia dan China Open 2023.
China sebenarnya memiliki tiga pasangan ganda campuran yang memiliki kualitas sama baiknya.
Adalah pasangan nomor satu Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, peringkat tiga Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, dan Juara Asia Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.
Ketiga pasangan ini sukses mengemas sembilan gelar di ajang World Tour sepanjang tahun 2023.
Feng/Huang dengan empat gelar (Indonesia Masters, German Open, Korea Open, Australian Open, Zheng/Huang tiga kali juara di level Super 1000 (Malaysia Open, All England Open, Indonesia Open, lalu Jiang/Wei (China Masters, Swiss Open).
Meski begitu, perjalanan tampak mulai menemui kebuntuan semenjak kehadiran ganda campuran Korea Selatan, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung.
Seo/Chae bahkan berhasil mengejutkan Zheng/Huang pada final Kejuaraan Dunia dengan meraih kemenangan.
Padahal sebelum pertemuan tersebut, Seo/Chae selalu kalah dalam sembilan pertemuan beruntun dari pasangan peraih medali perak Olimpiade itu.
Catatan gemilang Seo/Chae bahkan berlanjut dengan menghentikan satu-satunya ganda campuran tuan rumah yang tersisa yakni Zheng/Huang pada perempat final China Open.
Media China, Sohu, menyebut bahwa satu sektor terkuat mereka sedang dalam situasi yang tidak baik-baik saja.
"Ganda campuran adalah sektor terkuat dari bulu tangkis China," tulis Sohu.
"Peraih medali emas Olimpiade, Wang Yi Lyu cedera, sementara kombinasi baru Feng Yanzhe/Huang Dong Ping perlu waktu untuk berintegrasi.
"Adapun kombinasi Zheng/Huang pada tahun lalu berhasil merengkuh 10 gelar juara."
"Untuk tahun ini, dominasi Zheng/Huang tertantang Seo Seung-Jae/Chae Yu-jung yang sebelumnya menelan 9 kekalahan beruntun tiba-tiba mendapat pencerahan."
"Ganda campuran pertama Korea Selatan itu pertama kali mengalahkan jagoan utama Tiongkok (Zheng/Huang) di final Kejuaraan Dunia lalu di China Terbuka babak 8 besar mereka kembali kalah secara dua kali berturut-turut dari pasangan (Seo/Chae) yang akhirnya meraih gelar."
"Ketika Zheng/Huang tidak kokoh, ganda campuran nasional juga diuji. Feng Yanzhe masih berkembang, ini akan berarti bahwa masa keemasan ganda campuran di bulu tangkis China telah berakhir."
Beralih ke sektor lain, Sohu juga menyoroti tunggal putri mereka yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo, Chen Yu Fei.
"Juara Olimpiade Tokyo Chen Yufei hanya mendapat 1 juara World Tour tahun ini pada Indonesia Open, tidak bermain inovasi, kebugaran fisik tidak sebagus Akane Yamaguchi (Jepang), serangan tidak sebagus An Se-yong (Korea Selatan), ditambah dengan penurunan status He Bing Jiao."
Kritikan tak berhenti sampai disitu, Sohu juga menyoroti sektor tunggal putra yang lebih b buruk.
Tiga pemain yakni Shi Yu Qi, Li Shi Feng, dan Lu Guangzu masih jauh dari permainan yang konsisten.
"Dibandingkan dengan tim putri, tim putra bulutangkis China bahkan lebih buruk, Shi Yuqi, Li Shifeng, kinerja Lu Guangzu kurang stabil, dan para master dunia kalah lebih banyak daripada menang."
Pada tahun ini, tunggal putra China baru mempersembahkan dua gelar juara melalui Li Shi Feng (All England Open) dan Weng Hong Yang (Australian Open).
Adapun juara ganda putra China Open, Liang Wei Keng/Wang Chang juga tak lepas dari sorotan.
Meskipun pasangan ranking tiga dunia itu telah berhasil meraih tiga gelar juara pada tahun ini yaitu India Open (Super 750), Thailand Open (Super 500), dan China Open (Super 1000).
"Juara baru China Open, kombinasi Liang/Wang yang menduduki peringkat 3 di dunia, tetapi juga sering terpeleset."
"Untuk bulutangkis China saat ini, satu-satunya yang dapat dipercaya hanya kombinasi ganda putri No. 1 dunia adalah Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, tetapi penerus mereka belum ada."
"Tim bulutangkis China saat ini tidak lagi sendirian di Asia, ada Korea Selatan, yang mendapat 2 emas di turnamen ini (China Open) dan akan menjadi pesaing utama kami untuk waktu yang cukup lama."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Sohu.com |
Komentar