BOLASPORT.COM - Torehan prestasi dari Indonesia Para Badminton International 2023 menjadi bekal bagi tim para bulu tangkis Tanah Air dalam menyongsong event besar.
Asian Para Games Hangzhou 2022 serta Paralimpiade Paris 2024 menjadi dua target prioritas bagi Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia.
Di kedua ajang multi-event tersebut, Indonesia diharapkan bisa mengulangi prestasi apik berupa deretan medali emas.
Ekspektasi juga tertuju kepada tim para bulu tangkis. Para bulu tangkis merupakan salah satu andalan dalam mendulang prestasi tertinggi.
"Potensi panen medali (Asian Para Games 2022) ada di bulu tangkis, catur, lawn bowls yang kami gadang-gadang emasnya bisa banyak," kata Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia, Rima Ferdianto, kepada BolaSport.com pada Agustus lalu.
Di para bulu tangkis Indonesia akan mengandalkan gabungan pemain lama dan pemain baru.
Menilik hasil Asian Para Games terakhir di Jakarta pada 2018 lalu, sebagian pemenang keping emas bagi Merah Putih akan kembali berlaga.
Sebut saja Dheva Anrimusthi (tunggal putra SU5 dan ganda putra SU5), Dwiyoko, Fredy Setiawan (ganda putra SL3-SL4), dan Hafizh Briliansyah Prawiranegara (ganda putra SU5).
Kemudian sektor putri masih diperkuat Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah yang menjadi pesaing di nomor tunggal putri SL4 tetapi partner di ganda putri SL3-SU5.
Adapun dari deretan pemain baru Indonesia secara khusus menaruh harapan kepada dua pemain putri yaitu Rina Marlina (SS6) dan Syakuroh Qonitah Ikhtiar (SL3).
Dua pemain ini menunjukkan lesatan prestasi sejak diturunkan ke event internasional pada tahun lalu.
Rina telah menduduki peringkat satu dunia di nomor tunggal putri SS6 dan ganda campuran SS6 bersama Subhan.
Sementara Qonitah, atlet asal Jogja ini sempat menduduki peringkat dua dunia di nomor tunggal SL3.
Di ganda campuran juga dilakukan penyegaran dengan Hikmat Ramdani digeser untuk menjadi parter baru Ratri, menggantikan Hary Susanto yang pensiun.
Kombinasi Ratri dengan Hikmat, pemain muda tetapi punya jam terbang cukup panjang, segera menghasilkan 6 gelar juara dan peringkat satu dunia tahun ini.
Nama-nama pemain ini pula yang turut berperan membantu Merah Putih menjadi juara umum lagi di Indonesia Para Badminton International 2023.
Dalam turnamen yang baru saja selesai digelar pada Minggu (10/9/2023) di GOR Sritex Arena, Solo, Surakarta, Indonesia menguasai 13 dari 18 kategori.
Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, menyebut prestasi juara umum ini menjadi sinyal positif jelang menghadapi Asian Para Games Hangzhou dan Olimpiade Paris.
"Mudah-mudahan di Hangzhou nanti hasilnya semakin menggembirakan serta bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia," ucap Senny.
Pemain-pemain yang menjadi juara juga berharap bisa melanjutkan momentum bagus ini ke Asian Para Games Hangzhou.
"(Target pribadi kami) mendapatkan emas untuk mempertahankan medali yang kami raih di 2018," ujar Dwiyoko dengan mantap usai menjadi juara bersama Fredy.
Ucapan senada diutarakan Dheva dan Hafizh yang memenangi perang saudara dengan pasangan Hikmat/Maman Nurjaman di final.
"Untuk Asian Para Games, target pribadi kita pasti juara. Cuma kita jaga kondisi dan persiapan ada yang khusus juga," tutur Dheva.
Keyakinan juga diutarakan oleh pengamat bulu tangkis, Yuni Kartika, yang turut hadir di Indonesia Para Badminton International 2023 sebagai panitia penyelenggara sekaligus komentator.
Yuni melihat kesuksesan ini menjadi langkah yang bagus bagi Indonesia menuju Asian Para Games Hangzhou.
Namun, anggota tim emas Indonesia di Uber Cup 1994 itu juga mewanti-wanti akan lawan-lawan yang belum terlihat.
Yuni melihat China sebagai tuan rumah berpeluang mengeluarkan andalan baru yang mungkin belum pernah diturunkan sebelumnya.
Kemudian di samping Korea, Jepang, dan Malaysia sebagai pesaing kuat, India patut diwaspadai pula setelah mengirimkan banyak pemain untuk bertanding.
Baca Juga: Prediksi Ranking BWF Ganda Putra - Waspada Fajar/Rian, 'Giant Killer' China Sudah Mendekat
Di Indonesia Para Badminton Indonesia 2023, pemain India bahkan mendominasi daftar peserta, mengalahkan Indonesia yang punya hajatan.
"Untuk Asian Para Games, ini gak gampang karena persaingannya ketat," tutur Yuni.
"Mereka (NPC Indonesia) menargetkan empat emas paling sedikit, tetapi saya rasa nama kayak Ratri, Rina ... saya melihat mereka punya kekuatan di situ."
Dengan Rina serta Subhan yang menjadi pasangan, Yuni melihat mereka punya teknik permainan dan footwork yang di atas rata-rata.
Yuni bahkan optimistis mereka bisa menjadi andalan untuk mendapatkan emas di Paralimpiade Paris 2024.
Sedangkan Ratri dan Hikmat, Yuni melihat bahwa Hikmat menjadi partner yang cocok untuk membantu Ratri melakukan cover lapangan.
Ratri yang dianggap sebagai ratu para bulu tangkis Indonesia masih dalam pemulihan kondisi setelah melahirkan.
"Nah ini maksudku dengan Hikmat masih muda dan cover-nya bagus, dia juga kelas SL4, ini sangat bisa diandalkan untuk meraih medali," paparnya.
Sedangkan di tunggal putra, pemain-pemain Malaysia menjadi rival yang berbahaya.
Baca Juga: Hong Kong Open 2023 - China Berani Eksperimen Lagi, Ganda Campuran Juara Asia Dipecah
Di kelas SU5, Dheva dan Suryo Nugroho, memenangi emas dan perak di Asian Para Games 2018, masih kesulitan untuk mengatasi pemain nomor satu, Cheah Liek You.
Kemudian Fredy selaku juara bertahan kelas SL4 juga mendapatkan penantang baru dalam diri Mohd Amin Burhanuddin.
Burhanuddin sempat mengalahkan Fredy di semifinal Bahrain International dan memaksakan rubber game saat final Indonesia International kemarin.
Para atlet Indonesia masih punya satu kesempatan lagi untuk mengasah kemampuan jelang Hangzhou 2022.
Ratri dkk. direncanakan bertanding pada Western Australia Para Badminton International 2023 pada 2-6 Oktober 2023 di Perth.
Kemudian Asian Para Games 2022 menjadi agenda berikutnya dengan cabor para bulu tangkis bakal dihelat pada 20-28 Oktober 2023.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar