BOLASPORT.COM - Kepengurusan Asprov PSSI DKI Jakarta periode 2018-2022 telah berakhir.
Hingga saat ini, Asprov PSSI DKI Jakarta terus dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt).
Sudah empat nama yang silih berganti menjabat sebagai Plt Asprov PSSI DKI Jakarta.
Dimulai dari Haruna Soemitro, Yoyok Sukawi, Juni Rachman, dan kini Eko Setiawan ditunjuk menjadi Plt Asprov PSSI DKI Jakarta.
Karena situasi ini, imbasnya sangat terasa bagi Asprov PSSI DKI Jakarta yang dinilai mati suri.
"Selama 1,5 tahun tidak ada kepengurusan definitif, sehingga bisa dikatakan Asprov PSSI DKI Jakarta telah mati suri," ucap Erick selaku Kuasa Hukum 17 voter Asprov PSSI DKI Jakarta di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2023).
"Kami skeptis dengan PSSI pimpinan Erick Thohir, karena kami tidak melihat kesungguhan kemampuan manajemen yang memadai dalam mengelola Asprov PSSI DKI Jakarta," sambung Erick.
Baca Juga: Saking Besarnya Kontribusi Martin Odegaard, Ditukar Jude Bellingham pun Arsenal Tak Mau
Kini 17 voter Asprov PSSI DKI Jakarta yang sepakat untuk melaporkan carut marut ini kepada FIFA.
Rencananya, surat aduan ke FIFA akan dikirimkan pada Selasa (12/9/2023).
Diharapkan dengan langkah yang diambil ini bisa mendorong agar Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI DKI Jakarta segera digelar.
"Dengan rendah hati, 17 voter yang ada ini, kami berembuk, untuk membawa masalah ini ke FIFA, untuk pengawasan dan pengaduan," ujar Erick.
"Agar penyelenggaraan KLB di Jakarta dapat diawasi FIFA."
"Sehingga kami memperoleh hak-hak kami sebagai member Asprov DKI Jakarta," tutur Erick.
Diwakili Erick, yang terpenting kepengurusan definitif Asprov PSSI DKI Jakarta segera terbentuk.
Baca Juga: Bangganya Viktor Axelsen usai Sempurnakan Koleksi Gelar Prestisius BWF World Tour Super 1000
Dengan demikian, ekosistem sepak bola DKI Jakarta bisa bergulir semestinya
"Keinginan kami adalah agar terjadi kepengurusan definitif di Asprov DKI Jakarta," kata Erick.
"Sehingga sepak bola Jakarta bisa bergulir sebagaimana yang ada di Indonesia," tutupnya.
Sementara itu, Gede Widiade, yang bersedia menampung aspirasi 17 voter ini merasa heran melihat kasus di Asprov PSSI DKI Jakarta.
"Apakah berani Plt (Eko Setiawan) yang ditunjuk sama ketua umum melakukan KLB secepatnya sesuai prosedur," ucap Gede Widiade.
"Kalau tidak berani, saya anggap dia punya agenda, ingin membuat masyarakat sepak bola Jakarta."
"Sudah 4 kali Plt tidak ada ujungnya," tutupnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar