BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, memberi sinyal bahwa sanksi yang akan diputuskan Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) tidak akan mengancam karier Rivan Nurmulki.
"PBVSI sepakat bahwa hasil sidang etik nanti tidak akan mematikan karier Rivan," ucap Dito Ariotedjo saat ditemui awak media termasuk BolaSport.com di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023) sore.
"Karena kemarin (Senin) saya menangkap bahwa dari seluruh yang hadir, para petinggi pbvsi, pendapatnya sama yaitu Rivan adalah aset untuk voli indonesia."
Seperti diketahui Rivan Nurmulki merupakan aset penting bagi dunia voli Indonesia.
Pemain asal Jambi itu membantu timnas voli Indonesia dalam meraih hattrick emas SEA Games dengan serangan kuatnya dari posisi opposite.
Di level timnas, Rivan membawa Indonesia merebut medali emas pada SEA Games 2019 Filipina, SEA Games 2021 Vietnam, dan SEA Games 2023 Kamboja.
Dia juga pernah menyabet penghargaan sebagai opposite terbaik saat membawa Indonesia menempati peringkat keempat di Kejuaraan Voli Asia 2017.
Sebelumnya, Dito Ariotedjo telah memediasi antara Rivan dengan PBVSI di Kantor Kemenpora, Senin (11/9/2023).
Dalam pertemuan tersebut disimpulkan bahwa terjadi masalah komunikasi antara kedua pihak.
Polemik Rivan dan PBVSI berawal dari izin tidak bertanding yang diajukan Rivan saat Indonesia tampil Kejuaraan Voli Asia 2023 pada 19-27 Agustus 2023 di Iran.
Kala itu, Rivan beralasan sedang mengurus pengunduran dirinya dari kepolisian serta ingin menemani istrinya yang akan melahirkan.
Akan tetapi, dalam periode yang sama, Rivan justru tampil di Kapolri Cup 2023, event resmi PBVSI, dengan membela tim Kapolda Kalimantan Timur.
Karena itu, nama Rivan tidak masuk skuad timnas voli Indonesia yang berlaga pada Asian Games 2022 Hangzhou, China.
Rivan tidak masuk dalam daftar 12 pemain yang dirilis PBVSI untuk pesta olahraga multi-event terbesar di Asia itu.
Peran opposite yang pernah tampil selama dua musim di kompetisi kasta teratas Liga Voli Jepang itu rencananya digantikan Amin Kurnia Sandi Akbar
Boy Arnez Arabi dan Agil Angga Anggara yang sempat diplot sebagai pengganti Rivan di Kejuaraan Voli Asia 2023 juga kembali dipanggil.
Dito melanjutkan, PBVSI dan Rivan sepakat bahwa polemik pemanggilan ke timnas tidak perlu dilanjutkan karena kewenangan pemanggilan pemain berada di tangan pelatih.
"Jadi, itu kemarin hasil mediasinya," tutur Dito.
Baca Juga: Pengalaman Pahit Messi di Stadion Atas Awan, dari Dibantai sampai Muntah
"Dan mungkin memang juga benar kemarin Rivan menyampaikan bahwa terkait dengan timnas itu dia ada ketidakcocokan dengan tim kepelatihan. Jadi di situ Rivan pun legowo."
"Tapi saya sampaikan ke PBVSI kemarin mohon ini ditindaklanjutinya dengan melihat kebijaksanaan yang tinggi," tutupnya.
Sebelumnya, PBVSI, mengisyaratkan bahwa Rivan terancam larangan bermain bersama timnas voli Indonesia dan tampil di Proliga selama satu tahun.
"Belum ada sanksi, tetapi ada sidang kode etik melalui mediasi lagi di PBVSI," ucap Dewan Pengawas PBVSI, Bambang Suedi, seusai mediasi di Kantor Kemenpora, Senin (11/9/2023).
"Yang penting kariernya tidak boleh putus, kami sayang dengan dia. Belum ada hitter sebagus dia. Kami sayang sama dia, tetapi dia sendiri yang begini."
"Sanksinya nanti, tetapi jangan sampai memutus kariernya dia karena kami butuh dia. Sanksi terberatnya paling tidak boleh main satu tahun di timnas."
"Iya, di tarkam masih bisa. Kalau di Proliga mungkin tidak bisa. Mungkin ya. Sesuai hasil sidang saja. Menpora bilang sanksi tidak boleh memutus karier dia," tutupnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar