BOLASPORT.COM - Dua pengamat sepak bola asal Malaysia, Keesh Sundaresan dan Faiz Gurun, membandingkan pencapaian Marselino Ferdinan dan striker Harimau Malaya Luqman Hakim.
Luqman Hakim saat pindah ke Eropa mendapatkan kontrak panjang dengan tim asal Belgia Liga Belgia, KV Kortrijk.
Namun, di klubnya tersebut dia hanya bemain dalam tiga pertandingan di kompetisi resmi.
Dia akhirnya dipinjamkan ke tim asal kasta kedua Liga Islandia Njardvik FC.
Di tim barunya tersebut dia hanya tampil dalam sembilan pertandingan musim ini.
Hal ini jadi sorotan dibandingan Marselino Ferdinan yang cukup apik menjalani musim perdanya di KMSK Deinze.
Penampilan minor Luqman Hakim di Kulifikasi Piala Asia U-23 2024 lalu membuat publik Malaysia memberikan sorotan kepada pemain yang berposisi sebagai striker tersebut.
Baca Juga: Kapten Timnas U-17 Indonesia Ungkap Pesan dari Marselino dan Ronaldo
Keesh Sundaresan dalam acara Bola Itu Live menegaskan, bahwa seorang pemain muda harus medapatkan menit bermain yang cukup.
Hal ini yang harus diperjuangkan oleh Luqman Haqim yang merupakan striker masa depan timnas Malaysia.
"Luqman Hakim, kembali ke Malaysia, tetap di Eropa, dan bermain di liga Asia lain, saya tidak akan berbicara benar atau salah."
"Semuanya adalah pilihan dia, tapi ada satu hal yang penting yaitu kemana dia pergi setelah ini dia harus bermain," kata Keesh Sundaresan dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Astro Arena.
Baca Juga: 3 Mantan Pemainnya Jadi Andalan Timnas U-23 Indonesia, Aji Santoso Punya Satu Harapan
Sebagai pemain muda, Luqman harus bemain minimal 45 pertandingan dalam setahun.
Tidak hanya bermain, dia harus berlaga di tim senior dan melawan pemain lain yang memiliki kualitas di atasnya.
"Seorang pemain yang berumur 21 tahun dalam setahun perlu bermain sekurang-kurangnya 45 hingga 60 pertandingan, anda tidak boleh bermain di level dengan menit bermain yang sedikit."
"Dia harus bermain di tim senior melawan pemain yang lebih besar dan lebih kuat baik striker dan penyerang secara konsisten selama 45 hingga 60 pertandingan," ujarnya.
Senada dengan Keesh, Faiz Gurun menilai bahwa saat ini Asia Tenggara memiliki dua pemain muda berbakat.
Pemain tersebut adalah Marselino Ferdinan dan Ilhan Fandi yang sama-sama bermain di KMSK Deinze.
Marselino mencatakan empat penampilan di ajang resmi.
"Kita punya dua wonderkid lagi dari Asia Tenggara.
"Marselino Ferdinan dari Indonesia dan Ilhan Fandi dari Singapura, yang tiba di Belgia kurang dari setahun yang lalu," kata Faiz Gurun.
Sebagai pemain muda, Luqman harus bisa mengumpulkan menit bermain dalam karirnya di Eropa.
Bahkan, dia bisa saja dicoret dari timnas saat gagal bersaing untuk mendapatkan menit bermain di kompetisi.
"Namun menit bermain mereka lebih banyak dibandingkan Luqman Hakim yang berada di Eropa selama dua setengah tahun. Saya pikir sayang sekali dia masih belum bermain."
"Saya juga setuju dia harus bermain, jika tidak, maka kita tak heran jika nama Luqman Hakim dicoret dari tim nasional," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Youtube Astro Arena |
Komentar