BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tetap menaruh respek untuk wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, setelah duel sengit yang berujung dramatis pada final Hong Kong Open 2023.
Perasaan campur aduk tengah dirasakan Apriyani/Fadia setelah resmi dimahkotai sebagai pemegang gelar juara ganda putri pada Hong Kong Open 2023.
Mereka berhasil merebut gelar juara setelah menundukkan ganda putri nomor satu Negeri Jiran, Tan/Thinaah lewat pertarungan sengit tiga gim dengan skor 14-21, 24-22, 21-9 selama 73 menit.
Di satu sisi, jelas gelar juara tersebut bak menjadi oase di tengah gurun pasir bagi karier Apriyani/Fadia.
Maklum, sudah 427 hari atau lebih dari satu tahun lamanya, ganda putri terbaik Tanah Air itu merasakan kemarau panjang dalam upaya meraih titel kampiun.
Terakhir kali Apriyani/Fadia naik podium tertinggi adalah pada Singapore Open 2022 yang diraihnya pada 17 Juli 2022.
"Pertama-tama Alhamdulillah bersyukur untuk gelar hari ini," ungkap Apriyani mengawali, dikutip BolaSport.com dari siaran pers PBSI.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Fadia, pelatih saya yang mendampingi, mas Pras (Prasetyo Restu Basuki), PBSI tentunya dan semua masyarakat Indonesia yang selalu dukung dan mendoakan kami."
"Sekiranya hasil ini bisa membawa kami terus percaya diri dan terus meraih prestasi. Kami sangat senang dan tidak bisa berkata-kata lagi," tambah peraih medali perak Kejuaraan Dunia 2023 itu.
Akan tetapi, di sisi lain, Apriyani/Fadia juga tak bisa serta merta merayakan kemenangannya dengan gegap gempita.
Ada tangis di sisi lapangan lain yang ditahan oleh wakil ganda putri Malaysia, terutama dari Pearly Tan.
Bukan karena kekalahan yang begitu mencolok yang membuat momen di gim ketiga berlangsung dramatis.
Melainkan akibat insiden di kedudukan saat Apriyani/Fadia unggul 17-6, Tan terpeleset di area depan net.
Kaki kanannya agak terkilir. Seketika itu Tan tergeletak dan meringis kesakitan sampai Thinaah dan tim medis menghampiri.
Dalam keadaan yang tidak prima lagi, ia tetap memutuskan lanjut bermain. Tentunya dalam kondisi footwork yang pergerakannya sangat jelas terbatas.
Sejak insiden itu, Thinaah yang mengambil alih semua cover lapangan, dari sisi kanan kiri dan depan belakang, sebab Tan sudah tak sanggup berlari serta akurasi pukulannya menurun.
Pemandangan itulah yang membuat Apriyani/Fadia tetap menaruh respek pada Tan/Thinaah, yang tetap berjuang sampai match point tercapai. Terlebih, permainan Tan/Thinaah sejatinya memang sempat membahayakn, terutama di pada gim pertama dan awal gim kedua.
"Tadi Pearly/Thinaah bagus banget mainnya," puji Apriyani yang berulang kali sempat terkecoh dengan dropshot halus dari Tan hari ini.
"Hanya memang ada insiden di poin-poin akhir gim ketiga. Kami mendoakan yang terbaik untuknya. Semoga cederanya tidak terlalu serius, bisa recovery dengan baik," harap Apriyani.
Sementara itu, Fadia mengungkap beberapa kunci dari titik balik mereka yang akhirnya mampu mengubah keadaan dari tertinggal dan menjadi juara.
"Di gim pertama dan kedua, itu benar-benar permainan yang sudah sama-sama tahu. Apa yang kami rencanakan mereka sudah tahu, sebaliknya juga begitu, kami sudah mengantisipasi juga setiap rencana mereka," jelas Fadia.
"Saat setting poin (gim kedua), kami bisa lebih tenang dalam penggunaan strateginya," ujar dia.
Bekal gelar juara Hong Kong Open 2023 tak lantas membuat Apriyani/Fadia puas begitu saja. Mereka menegaskan bahwa masih banyak gelar-gelar lainnya yang ingin dikoleksi.
Terutama dalam menatap turnamen terdekat yaitu Asian Games 2022 di Hangzhou, China, yang mana cabang bulu tangkis akan dimulai pada 28 September sampai 7 Oktober 2023.
"Kami mau langsung fokus ke persiapan Asian Games setelah ini. Tidak banyak waktu tapi gelar ini membawa tambahan kepercayaan diri buat kami," kata Apriyani.
"Kami senang tapi kami harus tetap haus akan gelar juara, jangan mudah puas," sahut Fadia.
"Dan kami mau momentum bagus ini bisa terus kami pertahankan. Kami ingin selalu konsisten," pungkasnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar