Dalam turnamen-turnamen sirkuit, performa wakil Tanah Air juga naik turun walau kehadiran wakil unggulan menjadi rutinitas.
Fajar/Rian yang menempati peringkat satu dunia sejak akhir tahun lalu kehilangan konsistensi bagus mereka sejak menjuarai All England Open 2023.
Dalam enam bulan sesudah itu, Fajar/Rian hanya sekali mencapai final. Indonesia juga belum pernah menjadi juara lagi di sektor terkuat ini dalam periode yang sama.
Tunggal putra juga tidak lebih baik dengan Anthony dan Jonatan yang menjadi penghuni tetap di peringkat 8 besar juga kerap tersingkir di babak-babak awal.
Di BWF World Tour musim ini, Indonesia akhirnya baru mengumpulkan 10 gelar dari semua sektor. Pencapaian Indonesia lebih sedikit daripada Jepang (15), Korea (21), dan China (27).
Kompetisi perorangan di Asian Games 2023 yang dihelat pada 2-7 Oktober mendatang pun mau tidak mau harus dihadapi dengan tekanan.
Saat terakhir kali tim beregu gagal total di Incheon 2014, Indonesia mendapatkan obat pelipur lara melalui 2 medali emas dari ganda putra dan ganda putri.
Dengan ekspektasi besar terhadap tim bulu tangkis sebagai pendulang medali, Rionny berpesan kepada anak-anak asuhnya untuk bangkit.
"Fokus saya dan tim pelatih sekarang bagaimana mengembalikan dulu mood, semangat dan kepercayaan diri mereka," papar Rionny.
"Kami mau mereka jangan terlalu lama down-nya, bangkit dan kembali siap. Di sisa dua hari ini, kami akan maksimalkan latihan. Membenahi teknis maupun non teknis."
"Terutama yang tadi bagaimana mengatasi kelengahan, ragu-ragu yang tiba-tiba muncul karena beberapa kali melakukan kesalahan sendiri."
"Kami mencari solusi bagaimana bisa cepat kembali fokus dan yakinnya," pungkasnya.
Baca Juga: Suhandinata Cup 2023 - Indonesia Menuju Ujian Mental, China Menunggu di Final
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar