BOLASPORT.COM - Komisi Disiplin (Komdis PSSI), merilis hasil sidang yang terjadi di Liga1 dan Liga 2.
Pada sidang yang digelar pada 27 September ada sembilang hukuman yang diberikan.
Panitia penyelenggara (Panpel) Persija Jakarta dianggap tidak sigap dalam membantu evakuasi perangkat pertandingan ke ruang ganti pada pertandingan melawan Bali United (24/9).
Komdis PSSI memberikan teguran kepada panpel Persija.
Baca Juga: Usai Tahan Imbang Barito Putera, Pelatih RANS Nusantara FC Anggap Wasit Rugikan 2 Pihak
Dari RANS Nusantara FC ada Marckho Sandi Merauje yang mendapatkan kartu merah langsung setelah melanggar keras pemain Persis Solo (22/9).
Akibat aksinya ini dia mendapatkan hukuman dengan Rp.10.000.000 dan tambahan larangan bertanding dalam dua laga.
Pelatih Dewa United, Johannes Hendrikus Olde Riekerink mendapatkan hukuman setelah melakukan intervensi di sesi latihan Persita Tangerang (22/9).
Panpel menilai bahwa mengucapkan kalimat tidak sopan dan dihukum teguran keras.
Baca Juga: Liga 2 - Evaluasi Masalah Jaga Keunggulan, Malut United FC Targetkan Tripoin Beruntun
Pada sidang yang digelar 28 September 2023 giliran PSS Sleman yang dihukum.
Hal ini terjadi karena ada Komdis menilai mereka gagal memberikan rasa aman pada Madura United saat pertandingan 24 September lalu.
Seperti diketahui, tim media officer (MO) Madura United diserang oleh oknum yang masuk ke ruang sesi jumpa pers seusai pertandingan.
MO Madura United mendapatkan perawatan setelah dikeroyok oleh beberapa oknum.
Komdis memberikan sanksi berupa pertandingan kandang tanpa penonton dalam satu laga di Stadion Maguwoharjo, Sleman dan denda sebesar Rp.25.000.000.
Baca Juga: PSIS Tegas Cari Striker Lokal Berkualitas, Yoyok Sukawi: Buat Apa Kalau Bukan Ramadhan Sananta!
Berikut rilis Komdis PSSi terkait pelanggaran di Liga 1 dan Liga 2.
Hasil Sidang Komite Disiplin PSSI, 27 September 2023:
1. Sdr. Johannes Hendrikus Olde Riekerink (Pelatih Dewa United FC), melakukan intervensi pada sesi official training Tim Persita Tangerang dan mengucapkan kalimat tidak sopan.
Hukuman: sanksi Teguran Keras
2. Sdr. Marckho Sandi Merauje (Pemain Rans Nusantara FC), bertindak kasar menggunakan tubuhnya secara berlebihan terhadap pemain lawan serta mendapatkan kartu merah langsung.
Hukuman: tambahan larangan bermain sebanyak 2 pertandingan sejak keputusan kan dan berlaku pada pertandingan terdekat; sanksi denda Rp.10.000.000,-
3. Persis Solo, dalam pertandingan melawan RANS Nusantara FC ada 6 orang pemain mendapatkan kartu kuning.
Hukuman: sanksi denda Rp.50.000.000.
4. Sdr. Muhammad Firman Didaputra (Ofisial PS. Barito Putera), melakukan pemukulan terhadap bench pemain PSIS Semarang.
Hukuman: sanksi Teguran Keras.
5. Panitia Pelaksana Pertandingan Persija Jakarta, tidak sigap dalam membantu mengamankan perangkat pertandingan yang sedang menuju ruang ganti saat melawan Bali United.
Hukuman: sanksi Teguran Keras.
6. Deltras FC, terdapat beberapa orang memasuki area lapangan pertandingan dan turut menyanyikan lagu kebanggaan Tim Deltras FC saat melawan Gresik United.
Hukuman: sanksi denda Rp.15.000.000.
7. Gresik United FC, dalam pertandingan tersebut ada 5 orang pemain mendapatkan kartu kuning saat melawan Deltras FC.
Hukuman: sanksi denda Rp.25.000.000.
8. PSDS, dalam pertandingan melawan Sriwijaya FC ada 5 orang pemain mendapatkan kartu kuning.
Hukuman: sanksi denda Rp.25.000.000.
9. Sriwijaya FC, dalam pertandingan melawan PSDS ada 5 orang pemain mendapatkan kartu kuning.
Hukuman: sanksi denda Rp.25.000.000.
Hasil Sidang Komite Disiplin PSSI, 28 September 2023:
1. PSS Sleman, gagal memberikan keamanan dan kenyamanan terhadap tim tamu (Madura United).
Hukuman: sanksi dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebanyak 1 pertandingan saat menjadi tuan rumah; sanksi denda Rp.20.000.000.
2. Gugun Syiful Rahman (Persekat Tegal), bertindak kasar terhadap pemain lawan (Persela Lamongan) serta luput dari perhatian perangkat pertandingan.
Hukuman: tambahan larangan bermain sebanyak 4 pertandingan; sanksi denda Rp.5.000.000.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar