BOLASPORT.COM - Thomas Doll kecewa dengan performa wasit yang memimpin laga Persis Solo vs Persija Jakarta pada pekan ke-14 Liga 1 2023-2024.
Duel Persis Solo vs Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (30/9/2023) malam WIB, berakhir imbang 2-2.
Laga malam itu berlangsung sangat seru.
Pasalnya, selain empat gol yang menghiasi pertandingan, ada banjir kartu pada laga ini.
Tercatat ada 13 kartu kuning dan 1 kartu merah yang dikeluarkan wasit.
Namun, pelatih Persija, Thomas Doll, menyayangkan hal tersebut meski bukan kesalahan wasit sepenuhnya.
"Tentu bukan karena wasit sepenuhnya, tetapi ini sangat banyak, banyak sekali kartu kuning," ujar Thomas Doll.
"Wasit harus tegas dari menit pertama dan dia tidak melakukannya."
"Anda tahu, saya juga ingat salah satu hakim garis melakukan kesalahan."
"Dia selalu menjaga bola di sisi lainnya."
"Kami mendapatkan beberapa tendangan bebas karena pelanggaran dan hal ini terjadi ketika Anda tidak memiliki kepribadian, merasa takut untuk segera meniup peluit atau mereka membiarkannya."
"Bendera dari hakim garis berkibar lebih awal. Jadi, ada masalah di sini, tetapi ada sesuatu yang harus berubah juga," lanjutnya.
Thomas Doll pun menyatakan kecewa atas kinerja perangkat pertandingan yang menurutnya kurang tegas.
Ada beberapa pemain Persija yang menurutnya mendapatkan tendangan di wajah mereka.
Dia menyayangkan buruknya kinerja asisten wasit yang tidak memberitahu wasit utama saat ada situasi tersebut.
"Anda tahu, ada beberapa situasi juga di mana pemain kami, dua atau tiga pemain mendapatkan tendangan di wajahnya. Tidak ada yang melihat ini," ujar Thomas Doll.
"Hakim garis tidak membantu wasit karena mungkin mereka melihat ke bola, bukan apa yang terjadi di lapangan."
"Jadi inilah perasaan saya dalam banyak pertandingan."
Thomas Doll kecewa berat dengan wasit yang kerap menghentikan permainan dan gagal mengendalikan situasi.
Hal ini tentu merusak situasi pertandingan itu sendiri, apalagi Persis Solo dan Persija Jakarta memainkan laga yang luar biasa.
Ketidaktegasan perangkat pertandingan yang bertugas membuat para pemain lepas kendali.
"Anda tahu, Anda ingin bermain untuk melihat sepak bola yang bagus, tetapi kami tidak pernah bisa melihat atau bisa mencari alasan karena wasit selalu meniup peluit untuk menghentikan permainan. Anda tahu untuk tim, mereka ingin bermain sepak bola," ujar Thomas Doll.
"Maksud saya, Persis Solo juga bermain sepak bola dengan baik, tetapi biarkan mereka bermain juga. Kadang-kadang kemudian seseorang memukul Anda, keluarkan mereka dan kemudian wasit mengendalikan permainan."
"Saya tidak berbicara cuma tentang Persis Solo dan pemain saya. Pemain juga melakukan ini dengan menendang bola ke tribune, keluarkan mereka juga."
"Kemudian Anda harus memastikan pertandingan tetap terkendali. Tetapi itulah mengapa hal itu terjadi di liga ini," lanjutnya.
Thomas Doll juga mengkritik keputusan asisten wasit yang mengesahkan gol pertama Persis Solo yang dicetak oleh Sutanto Tan.
Dalam tayangan ulang, Sutanto Tan sudah berdiri dalam posisi offside.
"Dalam situasi saat kebobolan dan skor menjadi 1-1, saya tidak tahu itu offside atau tidak, tetapi kita harus mengikuti aturan," ujar Thomas Doll.
"Ternyata offside, kami merasa ini terjadi di setiap pertandingan soal keputusan yang merugikan."
"Saya harus menyaksikannya lagi soal situasi tersebut, tetapi semuanya bilang bahwa itu offside. Jadi, skor berubah menjadi 1-1," tutupnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar