BOLASPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Marian Mihail berniat memutus tren negatif saat melawan Dewa United. Sebelumnya, PSS menuai lima pertandingan tanpa kemenangan.
Menjalani laga pekan ke-15 Liga 1 2023/2024, Super Elja bertandang ke markas Dewa United di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Jumat (6/10/2023) kick-off pukul 19.00 WIB.
Dalam pertandingan tersebut, Super Elang Jawa memiliki misi meraih kemenangan.
Target kemenangan untuk memutus tren negatif yang didapat dalam lima laga terakhir, dengan rincian dua kekalahan dan tiga kali imbang.
Hal yang hampir sama pun terjadi pada tuan rumah, Dewa United.
Dalam lima laga terakhirnya, The Guardian hanya mampu meraih satu kali kemenangan.
Sementara yang lainnya berakhir satu kali kekalahan dan tiga pertandingan imbang.
Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Bangga Hokky Caraka Dapat Panggilan Perdana ke Timnas Indonesia Senior
Di klasemen Liga 1, hal serupa pun terjadi.
Kedua tim, baik PSS Sleman maupun Dewa United berada di posisi saling mengejar.
Super Elja berada di peringkat ke-13 dengan nilai 18 poin.
Sementara Dewa United di posisi 11 dengan poin yang sama.
Dengan sama-sama mengemas 18 poin selama 14 pekan, tentu pertandingan ke-15 ini akan menjadi sengit.
Karena kedua belah pihak sama-sama menginginkan poin penuh untuk terus melaju ke papan atas klasemen.
Menanggapi kondisi tersebut, Marian Mihail angkat bicara terkait kondisi timnya.
"Harapannya besok pemain dapat tunjukkan performa yang lebih baik lagi," ucap Marian Mihail dilansir dari laman resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Baca Juga: Cedera Sembuh, Esteban Vizcarra Siap Tampil Melawan Dewa United
"Saya ingin melihat ambisi yang lebih, rasa lapar untuk menang lebih"
"Saya juga berharap besok dapat hasil yang lebih baik," ujarnya pada sesi jumpa pers, Kamis (5/10/2023).
Selain mengungkapkan harapannya, Mihail juga mengatakan bahwa rencananya mundur dari kursi kepelatihan Super Elja beberapa saat yang lalu, ia mengaku sedang tidak memikirkannya.
Karena kala itu pelatih asal Rumania ini menganggap bahwa posisinya di PSS sangat sulit.
"Kondisi tim waktu itu banyak pemain baru dan manajemen minta naikkan standar semuanya," kata Mihail.
"Ini tidak mudah karena level kompetisi makin tinggi."
"Mengingat banyak pelatih bagus seperti dari Spanyol, Argentina atau juga Kroasia."
"Juga ada banyak pemain bagus."
Baca Juga: Berada di Zona Degradasi Tidak Buat Arema FC Gentar Hadapi Borneo FC
"Hasil baik tidak muncul dengan cepat."
"RANS Nusantara FC dan PSIS Semarang bisa jadi contoh baik untuk tim bisa jadi baik lagi,” ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Liga Indonesia Baru |
Komentar