BOLASPORT.COM - Striker Manchester City, Erling Haaland, ternyata memiliki alasan penurunan performa yang sederhana dan berkaitan dengan pelayan setia.
Erling Haaland mendapat sorotan setelah performanya dianggap tidak sebagus musim sebelumnya.
Secara keseluruhan, Erling Haaland sebenarnya masih tergolong striker yang tajam.
Striker asal Norwegia tersebut mencetak delapan gol di Liga Inggris bersama Manchester City.
Jumlah tersebut sudah menempatkan Haaland di puncak daftar top scorer sementara Liga Inggris musim 2023-2024.
Akan tetapi, kekalahan terbaru Man City dari Arsenal mengungkap kekurangan Haaland secara lebih gamblang.
Dalam laga tersebut, sang striker sama sekali tidak memiliki peluang untuk mencetak gol.
Man City bahkan hanya sanggup membukukan empat tembakan pada laga melawan Arsenal.
Baca Juga: Jadwal Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal - Momentum CR7 Ukir Gol ke-124
Artinya, Haaland sebenarnya hanya korban dari sistem yang tidak bekerja.
Dilansir BolaSport.com dari Mirror, penampilan Haaland menurun karena ketidakhadiran Kevin De Bryune.
Gelandang asal Belgia tersebut masih harus menepi hingga akhir tahun ini karena cedera hamstring.
Meski Man City dipenuhi pemain berbakat, Kevin De Bruyne tetap tidak tergantikan.
Sang gelandang membuktikan diri jika ia adalah pusat taktik Pep Guardiola selama ini.
Musim lalu, Kevin De Bruyne memiliki peran yang erat dengan performa Erling Haaland.
Ia bahkan sering disebut sebagai pelayan setia sang striker setiap mencetak gol.
Baca Juga: Gagal Kejar Real Madrid, Barcelona Seperti Kebalikan dari Musim Lalu
Selain menyuplai assist, De Bruyne juga konsisten memegang peran vital saat timnya menyerang.
Tanpa kehadirannya, Man City kesulitan mengulangi penampilan seperti tim yang meraih treble winner.
Saat menghadapi lawan tangguh seperti Arsenal, pasukan Pep Guardiola pun sulit tampil dominan.
Kondisi ini berbahaya karena tim-tim lain di Liga Inggris sudah melakukan perbaikan yang signifikan.
Artinya, pesaing Man City untuk mempertahankan gelar Liga Inggris tidak hanya berasal dari satu tim.
Guardiola harus mulai bisa memaksimalkan taktik meski tanpa kehadiran sang pemain terbaik.
Beban Man City pada musim ini semakin besar setelah pencapaian treble winner pada musim lalu.
Akan tetapi, hal ini seharusnya tidak menjadi masalah jika melihat kondisi tim yang ada.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar