BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra nomor satu dunia, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty ternyata memiliki satu kelebihan yang jarang dimiliki ganda putra lainnya, yang membuat ketangguhan mereka sulit disaingi.
Hal ini disampaikan sang pelatih mereka, Mathias Boe.
Keganasan Rankireddy/Shetty semakin tidak terelakkan setelah mereka resmi merengkuh taktha sebagai ganda putra nomor satu dunia, menggusur posisi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Kepastian itu mereka dapatkan setelah ganda putra asal India itu memenangi medali emas Asian Games 2022.
Keberhasilan mereka meraih juara Asian Games ke-19 di Hangzhou, China itu sekaligus mencatatkan tonggak sejarah di mana mereka menjadi pebulu tangkis India pertama yang mampu menyabet keping medali emas di ajang Asian Games.
Ketangguhan mereka memang sudah tercium sejak awal tahun ini.
Tepatnya setelah berhasil menjadi Juara Asia 2023, permainan pasangan yang biasa dijuluki SatChi itu semakin matang dan menyeramkan.
Keberadaan Rankireddy/Shetty semakin mengancam peta persaingan ganda putra dunia setelah mereka berhasil menjuarai Indonesian Open 2023 di Istora Senayan.
Sejak itu mereka terus mengintai di belakang Fajar/Rian dalam menduduki peringkat dua dunia.
Sempat terjegal di Kejuaraan Dunia 2023, mereka bangkit dan akhirnya menuju puncak kejayaan di Asian Games 2022.
Pelatih Rankireddy/Shetty, Mathias Boe menjelaskan beberapa kelebihan mereka yang membuat keberadaan ganda putra yang juga pernah dibesut Flandy Limpele itu perlahan menjadi pasangan yang sulit dihentikan ketangguhannya.
Satu keunggulan tersebut adalah skill masing-masing dari Rankireddy dan Shetty yang ternyata menurut Boe, keduanya punya kemampuan sebagai pemain backcourt yang hebat.
"Apa yang saya lihat pada mereka adalah mereka mempunyai kekuatan yang besar. Keduanya bisa bermain dari backcourt," kata Mathias Boe dikutip BolaSport.com dari Times of India.
"Tidak banyak pasangan terbaik di dunia yang memiliki dua pemain backcourt yang bagus. Keduanya dapat melakukan smes dengan sangat keras," tuturnya.
"Chirag benar-benar sangat eksplosif, dia bisa melompat sangat tinggi dan memukul dengan sangat tajam. Sedangkan Satwik jelas memiliki kekuatan besar."
"Banyak pasangan ganda lainnya di dunia yang tidak memiliki pemain backcourt yang memadai. Namun kami memiliki fasilitas untuk melakukan transisi ke hal-hal tersebut. Jadi keduanya bisa bermain di net dan juga bisa bermain di lini belakang," ujarnya.
Di samping memiliki kelebihan, Boe juga realistis bahwa bagaimanapun anak didiknya juga punya kelemahan.
Dan hal itu adalah soal pertahanan alias defence.
Namun dengan tangan dingin Boe yang juga pernah menjadi ganda putra nomor satu dunia bersama Carsten Mogensen, ia berusaha menutupi kelemahan Rankireddy/Shetty dengan memaksimalkan kelebihan mereka.
"Saya tetap akan mengatalan bahwa pertahanan mereka bukanlah titik kekuatan mereka," kata Boe.
"(Namun) sejak satu tahun terakhir, kami telah menunjukkan bahwa pertahanan mereka jauh lebih baik. Kami sangat berlatih keras. Sering kali saat berada di lapangan, dalam momentum krusial, itu lebih kepada tentang kepercayaan diri pada pertahanan mereka."
"Hanya percaya saja dengan defence itu dan tidak boleh takut mengangat bola (lob) yang dalam ketika memang dibutuhkan."
"Mereka terkadang kesulitan dengan pertahanan mereka sendiri karena tidak perecaya diri. Sekarang saya sudah melihat adanya perbaikan pada pertahanan mereka, dan itu sudah lebih dari cukup dari yang sebelum-sebelumnya," ucap pelatih asal Denmark itu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Times of India |
Komentar