Jika pembalap-pembalap Ducati penasaran, lain halnya dengan mereka yang tahun ini sudah menghadapi tantangan untuk menembus grup terdepan karena menumpuknya amunisi pabrikan Borgo Panigale di 10 besar.
"Saya melhat satu lagi Ducati yang kuat. Satu lagi!" ujar rider Aprilia, Maverick Vinales, yang namanya sempat disebut sebagai calon pengganti Marquez di Honda, dinukil dari The-Race.
Walau melihat peluang lain karena potensi "perang saudara" di Ducati, Vinales tidak bisa benar-benar senang karena fakta bahwa semua pembalap yang mengendarai Ducati bisa tampl cepat.
"Anda cuma harus melihat pembalap mana yang tampil sangat cepat bersama Ducati. Semuanya, dan Marc adalah yang terbaik. Jadi ... sangat mudah (untuk memperkirakan hasilnya)," tukas Aleix Espargaro bak mengamini pernyataan rekan setimnya.
Pembalap lain yang sudah siap untuk menghadapi persaingan yang lebih menantang pada MotoGP 2024 adalah Fabio Quartararo.
Tahun ini menjadi rekan sepenanggungan Marquez karena bakat besar yang tertutupi memblenya motor pabrikan Jepang sekarang, El Diablo merasa hidupnya akan jauh lebih susah pada musim depan.
"Ya, itu akan membuat hidup menjadi sangat sulit bagi semua orang," ujar Quartararo, seperti dilansir dari Crash.net.
"Marc adalah merupakan pembalap yang menjadi acuan dalam 10 tahun terakhir dan dia akan mengendarai motor yang sangat kompetitif."
"Jadi ya, saya pikir dia akan membuat hidup kami menjadi super sulit."
Quartararo baru-baru ini melemparkan kalimat bernada ancaman bahwa dia mau tidak mau harus mempertimbangkan pindah jika Yamaha tak kunjung memberinya motor yang bisa bersaing di depan.
Meski demikian, melihat Marquez mendapatkan jalan keluar lebih cepat tak membuat Quartararo gegabah untuk melakukan hal serupa.
"Mengikuti jejaknya pada 2024? Tenang, itu bukan sesuatu yang sedang saya pikirkan," sahut pembalap yang tidak berniat untuk keluar lebih cepat dari kontraknya yang berlangsung satu tahun lagi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar