BOLASPORT.COM - Juara MotoGP enam kali Marc Marquez mengatakan bahwa ada dua alasan mengapa dia tidak bisa membawa seluruh stafnya dari Repsol Honda ke Gresini Ducati.
Marquez datang ke Gresini tanpa disertai para kru dan kelompok kerja yang menyertainya selama 11 tahun di Repsol Honda.
Bahkan Marquez juga tidak akan ditemani lagi oleh Santi Hernandez, kepala kru yang sudah berada di sampingnya sejak di kelas Moto2.
Apa yang dialami Marquez saat ini berbeda dengan Valentino Rossi saat dia pindah dari satu tim ke tim lainnya selama berkarier.
The Doctor selalu memboyong para krunya sejak pindah dari Repsol Honda ke Yamaha, lalu ke Ducati dan kembali lagi ke Yamaha.
Marquez berharap untuk membawa setidaknya satu mekanik meskipun ia diperkirakan akan berpisah dengan kepala kru lama di Honda, Santi Hernandez.
Ingin beradaptasi dengan tim Gresini dan mereka yang sudah berada di posisi di tim Italia, Marquez mengatakan bahwa dia tidak ingin menghancurkan Repsol Honda adalah tujuan utamanya.
"Masih, kami sedang berdiskusi," kata Marquez ketika ditanya apakah dia akan membawa anggota timnya bersamanya dilansir dari Crash.
"Tadi pagi kami menandatangani MoU (nota kesepahaman) dengan Gresini. Pada hari Rabu kami mulai berbicara dengan Gresini mengenai kontrak tersebut karena sebelumnya, saya tidak ingin ada gangguan," tutur Marquez.
"Keraguan terbesar adalah seluruh tim saya. Saya berbicara mendalam dengan mereka semua, mereka adalah teman-teman saya, mereka menasihati saya dengan ramah."
"Pembicaraan ini banyak membantu saya mengambil keputusan. Saya mencoba membawa setidaknya satu mekanik, saya rasa ini tidak akan menjadi masalah," aku Marquez.
Pembalap 30 tahun itu lalu menjelaskan alasan mengapa dia tidak bisa membawa seluruh anggota timnya hijrah.
"Tetapi, saya tidak bisa membawa seluruh tim karena dua alasan. Satu: Saya tidak akan menghancurkan tim Repsol Honda," ujar Marquez.
"Kedua: Saya tidak akan menghancurkan tim Gresini karena mereka adalah keluarga besar dengan mekaniknya masing-masing sehingga saya harus beradaptasi dengan keadaan. "
"Saya mengambil keputusan jadi saya harus beradaptasi," ujar Marquez.
Peralihan Marquez ke Gresini Ducati tidak hanya akan menandai musim pertamanya dengan motor selain Honda, tetapi juga akan menjadi aksi pertamanya di kelas premier dengan motor satelit.
"Saya memutuskan untuk pindah ke tim yang sudah saya kenal karena itulah yang saya rasakan. Untuk suasana tim kecil, tim yang familiar, dengan motor bagus yang memimpin kejuaraan," tutur Marquez.
"Setelah 11 tahun mengendarai motor yang sama, tidak akan mudah untuk berubah. Saya menantikannya, untuk tersenyum lagi, untuk menantikan datang ke sirkuit."
Bergabung dengan Gresini akan membuat Marquez kembali berduet bersama saudaranya Alex Marquez untuk kedua kalinya dalam karier MotoGP-nya.
Sebelumnya, dua bersaudara ini pernah bergabung dengan Repsol Honda pada 2020.
Alex Marquez juga berperan dalam keputusannya bergabung dengan Gresini.
Baca Juga: Moto3 Indonesia 2023 - Rivalitas Langsung Bisa Bawa Dampak Bagus bagi Mario dan Arbi
Alex Marquez mengaku sang kakak tidak bisa memberikan banyak masukkan saat memutuskan bertahan atau hengkang dari Honda.
"Adik saya bisa memberi masukan, tetapi tidak banyak. Itu tanggung jawab saya, bukan tanggung jawabnya. Kami lebih banyak berbicara tentang tim, bukan motornya," aku Marquez.
"Setiap pembalap memiliki gaya berkendara yang berbeda. Orang-orang(tim Gresini) ini lebih muda dari saya, dan lebih cepat saat ini, jadi tantangan saya adalah untuk lebih dekat dengan mereka."
Marquez sebenarnya masih memiliki kontrak satu musim lagi bersama tim asal Tokyo, Jepang tersebut hingga akhir 2024 mendatang.
Di Gresini Racing, peraih delapan gelar juara dunia tersebut memiliki durasi kontrak satu musim atau hingga 2025 saja.
Dengan kontrak setahun, Marquez diprediksi masih ingin melihat peluang lain.
Nantinya, Marquez akan menggunakan motor Ducati Desmosedici yang saat ini mendominasi kompetisi kelas utama.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar