BOLASPORT.COM - Keputusan Marc Marquez yang akhirnya memilih pergi dari Honda tidak lepas dari pengaruh sang adik, Alex Marquez, usai keduanya berbicara dari hati ke hati sebagai dua bersaudara.
Kabar tentang Marc Marquez tinggalkan Honda dan pindah ke Gresini terus diperbincangkan.
Banyak latar belakang yang membuat juara dunia delapan kali itu akhirnya memilih untuk hengkang dari pabrikan Sayap Emas setelah 11 tahun bersama.
Yang paling kuat adalah dari faktor kompetitif motor RC213V yang belakangan ini mulai melempem dan kalah jauh dibanding pabrikan lain terutama Ducati.
Tetapi, Marc Marquez tidak akan mungkin mudah mengambil keputusan besar sedemikian rupa tanpa adanya faktor lain terutama dari internal.
Sebelumnya ada asumsi yang beredar bahwa Marc merasa 'iri' dengan sang adik Alex Marquez yang mulai kembali terlihat kompetitif sejak gabung Gresini.
Asumsi tersebut mungkin tidak sepenuhnya salah sebab Alex ternyata banyak bertukar pikiran dan berbagi cerita tentang kepindahannya ke Gresini sejak memutuskan hengkang dari LCR Honda.
Alex sendiri pun tidak memungkiri bahwa ia menjadi salah satu sosok yang mempengaruhi Marc untuk berani mengambil keputusan tegas dan besar demi kariernya.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2023 - Ralat Ucapan Francesco Bagnaia, Marc Marquez: Ini Bukan 'Bye-bye Honda'
"Saya tidak akan bilang bahwa dia tidak tanya pendapat saya. Tapi saya memang memberikan pendapat saya kepadanya sebagai adik, bukan sebagai pembalap Gresini Ducati," ucap Alex Marquez dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Karena saya tahu apa yang dia alami sejak tahun 2020 dan dia cukup menderita karena situasi di Honda saat ini."
"Sudah waktunya dia melakukan perubahan. Itu keputusannya dan bagi saya itu positif karena saya mendapatkan rekan setim yang sangat cepat, seorang juara dunia delapan kali dan saya bisa belajar banyak dari itu," tukas Alex.
Pindahnya Marc ke Gresini membuat dia juga kembali reuni dengan sang adik setelah sebelumnya sama-sama memperkuat Repsol Honda.
"Akan menarik melihat Marc mengendarai Ducati. Saya mengharapkan rekan setim yang cepat, tapi ya tidak secepat itu ya," kata Alex bercanda.
"Saya senang untuk tim kami, mereka pantas mendapatkan pembalap seperti dia. Saya juga turut berbahagia untuk Marc karena dia layak menikmati bekendarai motor (balapan) lagi," terangnya.
Dengan kembali berada di bawah naungan tim yang sama, Marc dan Alex Marquez pun kemungkinan juga akan sedikit mengalami perubahan habit mereka di rumah.
Dari yang sebelumnya jarang membahas soal balapan, kini bakal lebih banyak mendiskusikan hasil demi hasil mereka mulai musim depan karena sudah bersenjatakan motor yang sama.
"Memang benar kami tidak banyak bicara tentang balapan di rumah dan tahun ini dengan motor berbeda, sedikit sekali membahas itu," ucap Alex.
"(Tapi) tahun depan kami pasti bisa berbicara tentang motornya, apa yang dia lakukan, apa yang saya lakukan, itu membuat hidup kami lebih mudah," ucap Alex.
Terakhir, tentang peluang Marc kembali jadi juara dunia dengan Ducati, Alex memilih menjawab netral. Bagi dia, masih terlalu dini untuk membicarakan hal tersebut.
"Masih terlalu dini untuk mengatakannya. Biasanya Anda dapat melihat bahwa semua pembalap datang ke Ducati beradaptasi dengan motor yang cukup mudah, termasuk saya," kata Alex.
"Tapi, dia (Marc) sudah mengendarai motor yang sama (Honda) selama 11 tahun, jadi pasti harus mengubah banyak hal."
"Namun dia sangat berbakat dan akan cepat sejak awal. Kita harus lihat satu demi satu dulu," tandasnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar