BOLASPORT.COM - Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, buka suara soal perubahan peran adiknya, Pol Espargaro, dari pembalap penguji menjadi pembalap wild card di KTM.
Namun, Aleix Espargaro kurang puas dengan situasi 'sebagai anggota paddock ini'.
Dengan kata lain, seorang pebalap dengan kontrak untuk musim depan telah kehilangan kursi balap penuh waktunya.
KTM menghadapi situasi di mana lima pembalap direkrut untuk tahun depan dengan tambahan pemimpin gelar Moto2 Pedro Acosta, tetapi hanya empat motor yang tersedia.
Permintaan untuk menjalankan RC16 kelima ditolak oleh Dorna dan Pol Espargaro sekarang akan mundur untuk mengizinkan Acosta mengambil tempatnya di GASGAS Tech3.
"Saya senang untuk (Pol) karena dia akan aman tahun depan dan bisa menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama keluarganya," kata Aleix dilansir dari Crash.
"Saya memperkirakan dia akan terlihat sedikit lebih buruk dan saya melihatnya bahagia," ujar Aleix.
"Jadi, saya senang sebagai saudaranya, tetapi sebagai anggota paddock ini lebih baik saya tidak mengatakan apa yang saya pikirkan."
Karier Pol Espargaro pada MotoGP terancam tamat lebih cepat setelah ia 'disingkirkan' oleh timnya sendiri.
KTM merevisi keputusannya, tim pabrikan Austria pimpinan Pit Beirer itu lebih memilih Augusto Fernandez dan calon debutan Pedro Acosta sebagai amunisi mereka pada MotoGP 2024.
Sebelumnya sudah ada sejumlah pembalap-pembalap muda berbakat yang disingkirkan KTM.
Mulai dari Danilo Petrucci, Iker Lecuona dan terakhir ada Remy Gardner, sang juara dunia Moto2 yang langsung terdepak dari MotoGP padahal baru semusim debut di kelas utama.
Mereka semua langsung 'dibuang' setelah tidak memenuhi ekspektasi para petinggi.
Gardner mungkin yang nasibnya kurang beruntung. Putra legenda MotoGP Wayne Gardner asal Australia itu sempat diberi harapan palsu oleh timnya sendiri.
Sempat dijanjikan bakal dipertahankan, tetapi pada akhirnya didepak dan posisinya digantikan untuk Augusto Fernandez.
Ia sudah terlanjur tidak mencari tim, dan nyaris menganggur sebelum akhirnya direkrut Honda pada ajang World Superbike.
Perpindahan pembalap besar lainnya yang dikonfirmasi minggu ini adalah peralihan Marc Marquez ke Gresini Ducati.
Sambil mengakui 'Anda tidak pernah tahu' apa yang bisa terjadi, Aleix Espargaro mengatakan bahwa semua persiapan sudah siap agar #93 yang menjadi tanda nomor Marc Marquez kembali ke puncak.
"Saya mengatakan ketika Marc menang (hingga 2019) bahwa dia bisa menang selama 20 tahun ke depan," ujar Aleix.
"Tetapi, kemudiam melihat kekacauan dengan cedera (lengan) dengan peningkatan dari merek Italia dan bukan merek Jepang. Semuanya bisa terjadi."
"Tetapi, dia adalah salah satu. Jika bukan yang paling, pembalap paling berbakat yang pernah ada. Jadi ambillah motor terbaik sekarang, satukan dengan itu, dan Anda akan lihat apa yang terjadi," kata Aleix.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2023 - Ralat Ucapan Francesco Bagnaia, Marc Marquez: Ini Bukan 'Bye-bye Honda'
| Editor | : | Delia Mustikasari |
| Sumber | : | Crash.net |
Komentar