BOLASPORT.COM - Selama menjalani pemusatan latihan (TC) di Jerman, asupan Timnas U-17 Indonesia dijaga ketat. Tak ada gorengan dalam makanan sehari-hari.
Timnas U-17 Indonesia memang tengah menjalani TC di Jerman sebagai persiapan menghadapi Piala Dunia U-17 2023.
Selama berada di Jerman, tim asuhan Bima Sakti menjalani latihan dengan keras.
Skuad Garuda juga telah melakoni empat laga uji coba dengan meraih dua kemenangan dan menelan dua kekalahan.
Baca Juga: Satu Pemain Diaspora Kembali Penuhi Panggilan Timnas U-17 Indonesia, Siapa Dia?
Tak hanya itu, Timnas U-17 Indonesia juga dijadwalkan akan menjalani tiga laga uji coba lagi.
Harapannya, saat Piala Dunia U-17 2023 berlangsung di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember mendatang, para pemain dalam kondisi siap.
Untuk itu, sebelum menghadapi ajang ini, Timnas U-17 Indonesia pun terus mematangkan persiapan taktikal hingga fisik.
Dengan latihan keras dan padat ini, tentu saja asupan makanan para pemain Timnas U-17 Indonesia dijaga dengan ketat.
Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan tak diperbolehkan memakan gorengan agar tidak ada penumpukan lemak.
Dokter Timnas U-17 Indonesia, Dicky Mohammad Shofwan, mengatakan bahwa asupan makanan memang benar-benar dijaga.
Selama di Jerman, makanan para pemain dijaga dan tak ada gorengan.
Dicky bahkan telah menentukan makanan yang boleh disantap para pemain.
Baca Juga: Profil Amar Brkic, Winger TSG Hoffenheim Keturunan Kebumen yang Bakal Bela Timnas U-17 Indonesia
Dari asupan sarapan, makan siang, hingga makan malam semua diatur dengan ketat.
Dicky Mohammad Shofwan mengatakan bahwa asupan makanan para pemain dijaga agar protein yang dibutuhkan tubuh bisa dipenuhi.
“Untuk sarapan, makanan dengan karbo yang tinggi karena setelahnya pemain langsung menjalani latihan pagi,” ujar dr Dicky sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI, Sabtu (14/10/2023).
“Siangnya, makan normal, karbo, protein, dan serat seimbang,” lanjutnya.
“Untuk malamnya, pemain dianjurkan untuk makan rendah karbo namun tinggi protein sebagai pemulihan.”
Lebih lanjut, Dicky pun mengungkapkan bahwa makanan yang dikonsumsi pemain terbilang aman selama di Jerman.
Pasalnya, makanan di Jerman banyak yang direbus dan dipanggang.
Tak ada makanan gorengan dan bumbu yang diberikan pun minim.
Para pemain pun bisa mengonsumsi makanan yang setara dengan apa yang dibutuhkan tubuh.
Baca Juga: Bima Sakti Akui Timnas U-17 Indonesia Alami Perkembangan Signifikan
“Di Jerman ini terbilang aman untuk makanannya karena kebanyakan cara olahan dengan direbus atau dipanggang sehingga meminimalisasi lemak berlebih yang terkandung dalam makanan,” kata Dicky.
Dengan asupan makanan yang dijaga ketat, tentu saja tim dokter juga memeriksa tubuh pemain Timnas U-17 Indonesia.
Selama TC di Jerman, komposisi tubuh Ji Da-bin dan kawan-kawan dipantau khususnya massa otot dan lemak.
Hal tersebut dilakukan agar para pemain muda ini tetap bisa mengatur dan menjaga pola makan.
Menurut Dicky, setelah dilakukan permeriksaan ini, nantinya hasil tes akan didiskusikan dengan tim pelatih.
Hal ini dilakukan untuk mengatur para pemain agar bisa menyeimbangkan nutrisi yang mereka konsumsi.
Harapannya, mereka bisa memaksimalkan potensi diri di lapangan.
“Biasanya dua minggu sekali kami lakukan tes untuk komposisi tubuh para pemain,” ucap Dicky.
Baca Juga: Timnas U-17 Indonesia Bakal Kembali Jalani 3 Laga Uji Coba di Jerman, Ini Lawannya
“Dari hasil itu kita bisa tahu apa saja yang harus diperbaiki, terutama untuk otot dan lemak para pemain,” tuturnya.
Dengan adanya asupan makanan yang dijaga ketat ini, tentu diharapkan para pemain bisa memaksimalkan potensi yang ada.
Semua pemain ditargetkan tetap dalam kondisi terbaiknya dan tak ada kendala hingga turnamen bergulir.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar