BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, menanggapi dengan lelucon usai kegagalannya pada balapan MotoGP Indonesia 2023, 15 Oktober.
Martin yang unggul tiga poin atas Francesco Bagnaia (Ducati) berhasil menyalip Juara Dunia MotoGP 2022 tersebut setelah memenangi sprint race MotoGP Indonesia 2023 di Sirkuit Mandalika, Lombok.
Martin lalu menjadi pemimpin klasemen dengan keunggulan 7 poin atas Bagnaia.
Namun, pembalap 25 tahun hanya merasakan memimpin dalam sekejap karena dia kembali tertinggal setelah mengalami crash pada balapan utama MotoGP Indonesia 2023 saat menjadi pembalap paling depan.
Empat hari setelah kecelakaan terdepan di Mandalika, Jorge Martin setidaknya bisa melontarkan lelucon: "Itu adalah keunggulan gelar MotoGP terpendek dalam sejarah!"
Pembalap asal Spanyol itu mengacu pada keunggulan kejuaraan dunia kurang dari 24 jam sebelumnya.
Sprint race baru diperkenalkan pada musim ini. Artinya sebelumnya seorang pembalap akan memimpin perebutan gelar setidaknya selama satu minggu.
"Saya pikir itu adalah gelar terpendek dalam sejarah, kurang dari 24 jam," kata Martin dalam konferensi pers di Phillip Island dilansir dari Crash.
"Mudah-mudahan saya bisa memulihkan poin-poin itu. Akan sangat menyenangkan setidaknya memiliki kesempatan di Valencia untuk bertarung memperebutkan gelar juara dunia," ujar Martin.
"Semuanya bisa terjadi. Saya hanya akan berusaha menjadi kompetitif."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar