BOLASPORT.COM - Honda terus berjuang mencari pembalap yang tepat untuk menggantikan Marc Marquez mulai MotoGP 2024. Setelah ditolak Maverick Vinales, mereka bergerak ke arah Aleix Espargaro dengan misi khusus.
Setelah bersliweran nama-nama yang mengaitkan Honda dengan beberapa pembalap, baru Vinales yang memang blak-blakan mengakui adanya tawaran dari pabrikan asal Asaki, Jepang tersebut.
Namun, Vinales telah memberikan jabwaban tegas dan pasti.
Pembalap Aprilia Racing itu menolak karena masih teguh untuk berkomitmen bersama pabrikan Noale.
"Saya sudah bilang berkali-kali, komitmen saya 100 persen bersama Aprilia," tegas Vinales dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Kami masih punya lima balapan lagi dan kami fokus. Saya masih punya kontrak (bersama Aprilia) pada musim depan dan saya sangat berkomitmen penuh terhadap itu," tegas Vinales yang dulu diselamatkan Aprilia setelah berpisah kurang baik bersama Yamaha itu.
Mengetahui tawarannya ditolak pasti oleh Vinales, Honda bergerak cepat.
Rupanya, mereka mulai merembet pada sisi garasi Vinales yang tak lain adalah rekan setimnya, Aleix Espargaro.
Menurut Sky Italia, kedua pihak sudah berkontak.
Honda sudah menghubungi manajer Aleix.
Aleix sendiri belum mau menanggapi dengan gambalang, hanya jawaban samar yang keluar darinya.
"Semua orang berbicara kepada semua orang," kata Aleix.
"Honda adalah pabrikan besar dan jika mereka mendekati pembalap Aprilia berarti kita telah bekerja dengan baik," tandasnya.
Menyadari Honda mau mendekati ayah si kembar Max dan Mia itu sedikit membuat terkejut.
Sebab Aleix bukanlah pembalap muda, usianya sudah menginjak 34 tahun. Bahkan sudah sempat ada asumsi bahwa dia hanya sudah akan memutuskan pensiun pada 2025.
Usut punya usut, Honda ternyata punya misi lain di baliknya.
Ada spekulasi bahwa Honda menginginkan Aleix bekerja untuk mereka setelah tidak lagi menjadi pembalap reguler MotoGP. Yaitu Honda ingin Aleix Espargaro jadi test rider mereka di masa depan.
Terlepas dari itu, beberapa nama lain yang sempat dikaitkan dengan Honda perlahan mulai melemah.
Johann Zarco sudah menegaskan bahwa dia tidak akan ada di kursi Repsol Honda dan akan tetap membalap untuk tim LCR pada musim depan.
Kemudian Miguel Oliveira, yang kabarnya sangat menginginkan kursi tim pabrikan, juga diprediksi akan berada di luar jangkauan Honda karena pembalap asal Portugal itu menuntut gaji yang cukup besar.
Ada nama lain yang sebenarnya bisa jadi alternatif bagus bagi Honda, yaitu Fabio Di Giannantonio.
Diggia, sapaan akrabnya merupakan pembalap Gresini yang kursinya bakal ditempati Marc Marquez mulai musim depan. Pembalap 'terbuang' itu memang bukan siapa-siapa atau bernama besar karena baru menjalani dua musim di kelas utama.
Tetapi penampilan Diggia belakangan setelah ia diumumkan bakal tergusur Marquez malah melesat. Finis di posisi keempat GP Indonesia dan sudah dua minggu beruntun ia konsisten lolos Q2 termasuk di Australia pekan ini.
Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Australia 2023 - Martin Langsung Mengancam, Marquez dan Bagnaia Senasib
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Sky Italia |
Komentar