Protes dilayangkan unggulan pertama tersebut yang hendak melakukan servis usai mengira mendapatkan satu angka dari lawan.
Fajar/Rian diminta memberikan bola kepada lawan karena wasit menyatakan justru Astrup/Rasmussen lah yang mendapatkan tambahan poin.
Pasangan Indonesia tersebut meminta penjelasan kepada hakim servis hingga wasit turnamen juga turun usai mereka mengangkat raket.
Akan tetapi, protes tersebut tidak berbuah manis bagi Fajar/Rian dan poin siluman itu tetap jatuh ke tangan Astrup/Rasmussen.
Gillian Clark sebagai komentator resmi BWF menduga bahwa keputusan itu dilayangkan setelah Fajar/Rian disinyalir melakukan double hit.
Meski demikian, dia juga belum yakin sepenuhnya bahwa return serve dari Fajar dua kali mengenai kok.
Usai pertandingan, Muhammad Rian Ardianto menyebut momen tersebut sangat disayangkan dan membuatnya kehilangan fokus.
Fajar/Rian sendiri telah membuka keunggulan cukup jauh dengan skor 5-1 hingga 7-2 sebelum peristiwa itu terjadi.
"Memang sangat disayangkan, kami sudah memulai pertandingan dengan baik," kata Rian melalui siaran PBSI yang diterima BolaSport.com.
"Pola kami sudah benar dan sempat unggul beberapa poin, tapi ada beberapa hal yang membuat kami kehilangan fokus dan ritme permainan," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar