BOLASPORT.COM - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto memberikan penjelasan atas kegagalan di perempat final French Open 2023.
Sebagai tumpuan utama Indonesia di nomor ganda putra, langkah Fajar/Rian di French Open 2023 telah resmi berakhir.
Pasangan peringkat keempat dunia tersebut tersisih saat berjumpa wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Tampil di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Jumat (27/10/2023) waktu lokal, Fajar/Rian kalah dari unggulan ketujuh tersebut 18-21, 15-21.
Pertandingan tersebut sempat menghadirkan drama pada awal gim pertama saat wasit tiba-tiba memberikan fault kepada Fajar/Rian.
Ya, tanpa diketahui penyebab pasti, wasit lapangan atau umpire berteriak 'fault' ketika kedua pasangan itu sedang beradu reli.
Tak ayal, wajah bingung langsung ditunjukkan Astrup yang secara kasat mata merasa tidak ada yang salah dengan servis yang dilakukan partnernya, Rasmussen.
Sementara itu, hakim servis tidak memberikan tanda apa pun mengenai hal tersebut.
Tak berselang lama, Fajar/Rian yang tadinya tenang karena mengira akan mendapatkan satu poin karena keputusan fault ini langsung berubah.
Baca Juga: Jadwal French 2023 - 3 Asa Terakhir Indonesia di Semifinal, Apriyani/Fadia Ditantang Underdog China
Protes dilayangkan unggulan pertama tersebut yang hendak melakukan servis usai mengira mendapatkan satu angka dari lawan.
Fajar/Rian diminta memberikan bola kepada lawan karena wasit menyatakan justru Astrup/Rasmussen lah yang mendapatkan tambahan poin.
Pasangan Indonesia tersebut meminta penjelasan kepada hakim servis hingga wasit turnamen juga turun usai mereka mengangkat raket.
Akan tetapi, protes tersebut tidak berbuah manis bagi Fajar/Rian dan poin siluman itu tetap jatuh ke tangan Astrup/Rasmussen.
Gillian Clark sebagai komentator resmi BWF menduga bahwa keputusan itu dilayangkan setelah Fajar/Rian disinyalir melakukan double hit.
Meski demikian, dia juga belum yakin sepenuhnya bahwa return serve dari Fajar dua kali mengenai kok.
Usai pertandingan, Muhammad Rian Ardianto menyebut momen tersebut sangat disayangkan dan membuatnya kehilangan fokus.
Fajar/Rian sendiri telah membuka keunggulan cukup jauh dengan skor 5-1 hingga 7-2 sebelum peristiwa itu terjadi.
"Memang sangat disayangkan, kami sudah memulai pertandingan dengan baik," kata Rian melalui siaran PBSI yang diterima BolaSport.com.
"Pola kami sudah benar dan sempat unggul beberapa poin, tapi ada beberapa hal yang membuat kami kehilangan fokus dan ritme permainan," imbuhnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Fajar di mana momen tersebut memang mengganggu konsentrasi bertandinganya.
"Dua kali di-fault servis saya dan tadi ada keputusan keliru dari umpire membuat konsentrasi kami terganggu," ucap Fajar menegaskan.
Terlepas dari keputusan wasit yang keliru dengan menghadirkan poin siluman, Fajar mengaku ada hal lain yang membuatnya gagal di perempat final.
Fajar tak menampik bahwa dia dan Rian kurang tenang dalam menjalani pola permainan yang sudah disiapkan.
Memasuki gim kedua, mereka sering memaksakan diri melakukan serangan yang berujung kesalahan, alih-alih menghasilkan poin.
"Tapi itu bukan alasan utama, kami memang kurang sabar hari ini, kurang tenang dalam memainkan pola," kata Fajar menjelaskan.
"Terutama di gim kedua, banyak pukulan yang kami terlalu memaksa, padahal bisa dinetralkan dulu, masuk dulu tapi ya jadi melakukan kesalahan," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar