BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Joan Mir mengalami musim pesakitan sebagai peraih gelar juara dunia MotoGP.
Joan Mir masih belum bisa berbuat lebih banyak saat menunggangi RC213V pada MotoGP 2023.
Perjalanan Mir seakan berubah sangat drastis usai menjuarai MotoGP musim 2020.
Bak kehilangan induknya setelah tak lagi bersama Suzuki, pembalap asal Spanyol itu tampak kehilangan arah bersama Honda.
Mir bahkan baru mampu mengumpulkan 24 poin sejauh ini saat musim menyisakan tiga seri balap lagi.
Pencapaian yang sangat ironi bagi pembalap yang tiga musim lalu menorehkan tinta emas pada ajang Grand Prix.
Baca Juga: Valentino Rossi Saja Dicekal, Izin dari Honda Bikin Marc Marquez Merasa Jadi Anak Paling Baik
Mir mengatakan bahwa dirinya sangat frustrasi yang seringkali terjatuh dari motornya daripada menyelesaikan balapan di garis finis.
Meski demikian, pembalap berusia 26 tahun itu menolak menyerah dan tetap berkomitmen untuk bekerja keras demi kembali meraih hasil terbaik.
"Sebelumnya, ketika saya terjatuh saya merasa frustrasi, sekarang saya menyikapinya dengan cara yang berbeda," kata Mir, dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Saya melihat sisi positifnya dan ini memberi saya kekuatan untuk terus berjuang."
"Saya sedang berusaha keras, saya pikir saya melaju dengan baik dan tiba-tiba saya terjatuh," ujarnya.
Memang benar, status juara dunia yang menderita bukan dialami Mir seorang diri.
Juara dunia 2021, Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha juga mengalami nasib yang serupa usai kesulitan bersaing di barisan depan.
Meskipun Quartararo masih lebih baik baik karena telah tiga kali mencicipi podium pada balapan utama di GP Americas, GP India, dan GP Indonesia.
Mir mengungkapkan dirinya telah saling berbicara dengan Quartararo soal mengalami situasi yang aneh dengan motor masing-masing.
"Saya telah berbicara dengan Fabio Quartararo, kami adalah dua juara dunia, dan sekarang kami mengalami situasi yang aneh," imbuhnya.
"Anda bisa menyimpulkan bahwa semua rider mengalami masa-masa sulit, dan sekarang kami harus melalui kesulitan dengan Honda dan Yamaha," ucap Mir.
Baca Juga: Sudah Tahu Honda Tanpa Marc Marquez, Pembalap Penguji Cuma Harapkan Uluran Tangan
Situasi sulit tersebut membuat Mir juga berniat hengkang dari Honda pada pertengahan musim ini.
"Pada pertengahan tahun ini saya berpikir untuk pergi, seperti Marc, saya tidak bahagia," kata Mir.
"Tapi kemudian saya bertanya pada diri sendiri, apakah saya akan menyesal jika saya berhenti? Dan ya, saya akan menyesal."
"Saya akan melanjutkan proyek Honda, yang akan menjadi proyek yang luar biasa. Saya pikir saya bisa tetap kompetitif. Saya mulai berpikir bahwa saya telah gagal."
Meski pada akhirnya, Mir memilih setia bersama Honda walau secara realistis sulit bersaing untuk lima besar pada musim depan.
"Honda akan berada di puncak lagi, karena jika saya tidak memikirkannya, saya tidak akan berada di sini," imbuhnya.
"Saya percaya pada proyek ini, tetapi tidak dalam jangka pendek."
"Selanjutnya saya melihat sulit untuk mencapai 5 besar. Kami akan mencobanya, kami akan mencobanya, tapi kami harus realistis," ujar Mir.
Baca Juga: Kata Luca Marini, Valentino Rossi Jarang Curhat soal Sepang Clash
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar