BOLASPORT.COM - Jelang laga Persib Bandung Vs Arema FC pada pekan ke-19 Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Rabu (8/11/2023) sore, komunitas suporter Bobotoh Maung Bersatu (Bomber) dipastikan akan "Birukan Tribun Selatan".
Usai sebelumnya merasa kecewa atas perlakuan steward yang berjaga di dalam lapangan, Ketua Umum Bomber, Dian Purnama mengatakan, komunitasnya siap mendukung dan mengawal laga Persib nantinya.
Hal itu dilakukan mengingat rasa cinta yang besar terhadap Persib.
Terlebih saat ini David da Silva dkk sangat membutuhkan dukungan bobotoh untuk menjuarai kompetisi Liga 1 2023/2024.
"Ya jelas kami akan balik (ke stadion) lagi. Kami sudah tidak sabar mendukung Persib di lapangan," ungkap Dian Purnama dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Jabar.
"Mudah-mudahan stadion bisa kembali dipenuhi dengan dukung bobotoh," tambahnya.
Sejauh ini, ia menegaskan bahwa berbagai cara telah dilakukan Bomber agar bisa kembali mendukung dan mengawal Maung Bandung di laga kandang nanti.
Demi mendukung Persib dengan totalitas, Dian juga mengatakan akan kembali melakukan dukungan khasnya dengan bermusik.
Baca Juga: Kalahkan Persija, Persib Jadi Klub yang Kirim Wakil Terbanyak ke Timnas Indonesia
"Kami akan hadir mendukung langsung dengan gaya Bomber yaitu bermusik," kata Dian.
"Semoga trompet ada lagi. Tapi kami masih harus penyesuaian kembali untuk itu, karena kami sudah lama tidak datang ke stadion."
"Mudah-mudahan semaksimal Bomber mendukung tim kebanggaan Pangeran Biru," tambahnya.
Sementara itu, tak ingin mendukung sendiri di tribun selatan, Bomber juga sangat mendukung keputusan komunitas bobotoh lainnya yaitu Viking Persib Club (VPC).
Mereka juga berencana melakukan hal yang sama pada laga melawan Arema FC dari tribun utara.
"Apalagi Persib saat ini sedang meroket. Mudah-mudahan di musim ini Persib bisa juara. Karena semua bobotoh dan komunitas bisa kembali mendukung langsung di stadion," ucap Dian.
Kekecewaan Bomber pekan lalu bermula pada saat personel pengamanan laga Persib Bandung Vs PSS Sleman itu mencopoti atribut bendera Palestina yang sengaja disiapkan oleh suporter.
Aksi viral tersebut terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Sabtu (28/10/2023) lalu.
Baca Juga: Kalah dari Persib Bandung, Pelatih Madura United Sayangkan Rencananya Tak Berjalan Mulus
Lambang bendera tersebut dikibarkan ke seluruh penjuru lapangan guna menunjukkan empati terhadap Palestina yang saat ini terus-terusan diserang oleh Israel.
Dian juga mengungkapkan seharusnya steward tidak semestinya sampai melakukan pencabutan.
Mengingat pemasangan bendera merupakan simbol dukungan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
"Itu kan sebagai bentuk solidaritas kami terhadap saudara-saudara kita di Palestina. Jadi dengan adanya pengibaran bendera Palestina, peperangan yang terjadi di sana diharapkan bisa berhenti," ujar Dian, Jumat (3/11/2023).
Namun pria yang akrab disapa Apin itu tak sepenuhnya menyalahkan steward.
Ia paham, bahwa hal tersebut dilakukan karena adanya larangan dan aturan yang harus ditegakkan di dalam stadion selama pertandingan berlangsung.
Di antaranya peraturan pada Pasal 56 Regulasi Liga 1 2023/2024 tentang hal-hal yang menggangu pertandingan.
Pada poin (c) disebutkan "Spanduk bertuliskan dan/atau menampilkan gambar dengan unsur SARA, politik, provokatif, dan diskriminatif".
Baca Juga: Beckham Putra Bocorkan Kunci Sukses Persib Kantongi Kemenangan di Markas Madura United
Selain itu, ada juga Pasal 70 Kode Disiplin PSSI 2023 yang mengatur "Tanggung Jawab terhadap Tingkah Laku Buruk Penonton".
Sehingga dengan aturan tersebut, dikhawatirkan tim akan mendapat sanksi lagi atas ulah suporter ini.
Terlepas hal tersebut, Apin menegaskan bahwa baik Bomber maupun Bobotoh yang lain sangat mendukung Palsetina.
Meskipun tak bisa berbuat banyak untuk menyuarakan dukungannya tersebut.
"Tapi yang jelas, bobotoh sangat mendukung Palestina, dengan doa dan bentuk apapun."
"Mudah-mudahan konflik di Palestina bisa segera berakhir, karena ini untuk kemanusiaan," pungkasnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar